MODUL 7
METODE DAN EVALUASI PENGEMBANGAN
KOGNITIF
Kegiatan belajar 1
Penggunaan
metode dalam pengembangan kognitif
A.
Definisi
Metode adalah cara
menyampaikan/mentransfer ilmu yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini sehingga menghasilkan
pemahaman yang maksimal.
B.
Tujuan
Contoh pemilihan metode yang
dihubungkan dengan karakteristik tujuan (metode yang dapat mengembangkan
kognitif anak agar dapat berfikir, menalar, manarik kesimpulan, dan membuat
generalisasi),
Dalam pengembangan bahasa anak dengan
meningkatkan kemampuan berbicara, mendengar, membaca, dan menulis. Untuk
mengembangkan kemampuan sosem dengan menggerakkan anak mengekspresikan perasaan
yang menyenangkan maupun tidak secara verbal dan tepat. Untuk pengembangan
fisik dengan menciptakan lingkungan yang aman, dan menantang(Gordon dan
Browne,1985), bahan dan alat yang digunakan dalam keadaan baik, tidak
menimbulkan perasaan takutdan cemas dalam penggunaannya. Untuk pengembangan NAM
menggunakan metode yang memungkinkan terbentuknya kebiasaan yang didasari oleh
nilai agama, sehingga memungkinkan terbentuknya kebiaaan kerja, menghargai
waktu, kejujuran, kasih sayang, dan kebiasaan memelihara lingkungan.
C.
Pengembangan Kognitif
Vigotsky mengemukakan bahwa manusia
dilahirkan dengan seperangkat fungsi kognitif dasar, yakni kemampuan
memperhatikan, memahami, dan mengingat. Guilford berpendapat untuk membantu
pengembangan kognitif, anak perlu dibekali dengan pengalaman belajar yang
dirancang melalui kegiatan mengobservasi dan mendengarkan dengan tepat.
Metode yang dapat digunakan untuk
pengembangan kognitif anak antara lain :
1.
Metode bermain
Menurut pendidik dan ahli psikologi
bermain merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak.
Bermain memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri
dengan menekankan pada proses daripada hasil. Menurut Dearden (hetherington & parke,1999) bermain merupakan
kegiatan yang tidak terlalu mengikat dan segalanya ada dalam kegiatan tersebut
serta memberikan kepuasan pada anak. Menurut
Hildebrand bermain berarti berlatih, mengeksploitasi, merekayasa, mengulang
latihan apapun yang dapat dilakukan untuk mentransformasi secara imajinatif hal
yang sama dengan orang dewasa.
Bermain adalah bermacam kegiatan yang
dapat memberikan kepuasan pada anak bersifat tidak mengikat, dapat secara
imajinatif ditransformasikan kedalam dunia orang dewasa. Frank dan Theresa mengemukakan 16 nilai bermain bagi anak, antara
lain:
·
Membantu
pertumbuhan anak
· Kegiatan yang dilakukan secara sukarela
· Memberi kebebasan pada anak untuk
bertindak
· Dapat menguasai dunia khayal
· Mempunyai unsur berpetualang
· Meletakkan dasar pengembangan bahasa
· Mempunyai pengaruh pada hubungan antar
pribadi
· Memberi kesempatan untuk menguasai diri
secara fisik
· Memperluas minat dan konsentrasi
· Cara anak untuk menyelidiki sesuatu
· Cara anak untuk mempelajari peran orang
dewasa
· Cara dinamis untuk belajar
· Menjernihkan pertimbangan anak
· Dapat distruktur secara akademis
· Merupakan kekuatan hidup
· Sesuatu yang esensial bagi kelestarian
hidup manusia
2.
Metode Pemberian Tugas
Adalah metode dimana anak berkesempatan untuk
melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung dari guru, berupa apa yang
harus dikerjakan, sehingga tugas dapat dipahami dan dilaksanakan secara tuntas
dengan memperhatikan kejelasan tugas dan batasan tugas.
3. Metode Demonstrasi
Adalah cara memperagakan dan mempertunjukkan
sesuatu proses dari suatu kejadian.
Metode demonstrasi memenuhi 2 fungsi, yaitu:
a. Untuk memberikan ilustrasi dalam
menjelaskan informasi kepada anak
b. Dapat membantu meningkatkan daya pikir
anak usia dini, dalam kemampuan mengenal, mengingat, berfikir konvergen, dan
berfikir evaluatif.
Berfikir konvergen adalah kemampuan menggunakan informasi
yang diperoleh dan disimpan untuk menentukan jawaban yang benar. Contoh, anak
usia dini mengenal bilangan angka 2 dengan menjawab pertanyaan “berapakah
jumlah kaki ayam”. Sedangkan berfikir
divergen adalah proses berfikir dari informasi yang telah diperoleh,
mencari sesuatu yang baru, menemukan jawaban baru yang berbeda. Contoh, anak
usia dini mengenal bilangan angka 2 dengan menjawab pertanyaan “sebutkan
binatang yang mempunyai kaki 2”dan “manakah yang lebih banyak kaki ayam atau
kaki sapi”. Berfikir evaluatif
adalah anak dapat memberikan kesimpulan, penilaian, penemuan, pemecahan
masalah, dan berusaha memperbaiki kesalahan. Contoh, ungkapan anak yang
menyatakan “bu guru, saya punya kucing yang lucu, bersih, dan sehat, karena
saya selalu memberinya makan dan rajin memandikannya”. Dan kesimpulannya anak
tersebut dapat mengetahui dengan makan yang cukup, serta menjaga kebersihan,
dapat hidup bersih dan sehat.
4.
Metode Tanya Jawab/Bercakap-cakap
Adalah dengan
cara tanya jawab, guru memberi pertanyaan terbuka, sehingga anak dapat menjawab
beberapa kemungkinan berdasarkan pengalaman anak.
5.
Metode Mengucapkan Syair
Adalah suatu
cara menyampaikan sesuatu melalui syair yang menarik, sehingga dapat dipahami
anak.
6.
Metode Percobaan/Eksperimen
Adalah
suatu cara yang dilakukan anak melalui berbagai percobaan yang sesuai dengan
usianya.
7.
Metode Bercerita
Adalah cara
menyampaikan sesuatu dengan bertutur atau memberikan penerangan/penjelasan
secara lisan melalui cerita.
8.
Metode Karyawisata
Adalah kunjungan
secara langsung ke obyek-obyek sekitar anak sesuai dengan tujuan yang ingi di
capai.
9.
Metode Dramatisasi
Adalah cara
memahami sesuatu melalui peran-peran yang dilakukan oleh tokoh atau benda di
sekitar anak, sehingga anak dapat berimajinasi.
Kegiatan
Belajar 2
Evalusai Pengembangan Kognitif
A.
Hakikat Evaluasi
Evaluasi adalah cara mengukur kemajuan
pelaksanaan, keberhasilan, perkembangan, serta masalah yang berkaitan dengan
hasil belajar yang diharapkan pada anak.
1.
Alasan
mengadakan evaluasi
-
guru dapat mengetahui sejauh mana anak dapat
memahami suatu perintah dan guru juga
dapat menguji apakah tujuan yang ingin dicapai itu telah tercapai atau belum.
2.
Tujuan/Fungsi
Evaluasi
-
Manilai
kemajuan perkembangan kognitif pada anak
-
Mengetahui
kekurangan anak pada perkembangan kognitif
-
Menilai
kompetensi yang dicapai anak dalam perkembangan
kognitif
-
Melaporkan
perkembangan anak pada orang tua
-
Sebagai
umpan balik
-
Membuat
perencanaan yang lebih baik untuk mengantisipasi segala hambatan yang dihadapi
anak dalam perkembanngan kognitif.
3.
Komponen
Yang Dievaluasi
-
Memilih
apa yang akan dievaluasi, menentukan siapa yang akan dievaluasi, dan dalam
situasi apa evaluasi dilaksanakan
-
Menentukan
tujuan evaluasi secara jelas, mengetahui alasan evaluasi diadakan, dan manfaat
apa yang diperoleh
-
Menentukan
bagaimana cara yang memperoleh data evaluasi apakah menggunakan observasi,
pemberian tugas atau tanya jawab
-
Mengetahui
kegunaan evaluasi
-
Menyatakan
tujuan kegiatan secara jelas
-
Tindak
lanjut menggunakan hasil evaluasi keiatan untuk dimanfaatkan bagi peningkatan
pengembangan lebih lanjut
4.
Alat
Evaluasi
Penilaian di taman kanak-kanak
dilaksanakan berdasarkan deskripsi pertumbuhan dan perkembangan, serta unjuk
kerja peserta didik yang diperoleh dengan menggunakan berbagai teknik
penilaian, antara lain:
a. Observasi
Yaitu
pengamatan secara langsung dan alamiah untuk mendapatkan data dan informasi
tentang perkembangan anak ddalam berbagai situasi dan kegiatan yag dilakukan
b. Catatan Anakdot
Catatan
ini merupakan bagian dari observasi yang lebih memfokuskan pada catatan tentang
sikap, dan perilaku anak secara khusus dan insidental
c. Percakapan
Dilakukan
untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak mengenai
sesuatu hal
d. Penugasan
Yaitu
cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan peserta didik dalam
waktu tertentu baik perseorangan mauou kelompok.
e. Unjuk Kerja (Performance)
Penilaian
yang menuntut peseta didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat
diamati
f.
Hasil
Karya
Hasil
kerja anak setelah melakukan pekerjaan tangan atau karya seni.
g. Pengembangan Perangkat Penilaian
Sendiri
Setiap
guru di mungkinkan untuk mengembangkan peranngkat evaluasi atau assesmen
sendiri sesuai dengan kebutuhan
h. Penggunaan Instrumen Standar
Diantarnya
adalah instrumen untuk mendeteksi tumbuh kembang anak, dan tingkat
kecerdasan/kematangan anak
i.
Portofolio
Merupakan
rekam jejak berbagai hasil kegiatan anakatau catatan-catatan guru tentang
berbagai aspek perkembanngan anak dalam kurun waktu tertentu.
j.
Assesmen
Kemampuan Kognitif
Langkah
awal yang harus dilakukan guru adalah memilih indikator untuk perkembangan
kognitif, lalu membuat gradasi (tingkat perkembangan yang termasuk dalam
perkembangan kognitif) melalui 5 tahapan:
1. Tahapan pertama : penilaian kurang
jelas
Catatan
: anak tidak bisa memasukkan seluruh benda-benda yang berbentuk geometris
kedalam kotak pos
2. Tahap kedua : penilaian kurang
Anak
dapat memasukkan hanya 2 benda bentuk geometris ke dalam kotak pos
3. Tahap ketiga : anak dapat memasukkan 5
buah bentuk geometrs ke dalam kotak pos
4. Tahap keempat : penilaian baik
Anak
dapat memasukkan seluruh benda berbentuk geometris dengan cepat kedalam kotak
pos
5. Tahapan ke lima : penilaian baik sekali
Anak
sangat terampil memasukkan benda berbentuk geometris dalam kotak pos dan sangat
terampil mengeluarkan pula
6. Assesmen diri (self assesmen)
5. Prosedur
penilaian
a) Guru melaksanakan penilaian mengacu
pada potensi perkembangan, capaian perkembangan, serta indikator yang
b) hendak dicapai
c) Penilaian dilakukan secara integratif
d) Catatan penilaian harian anak harus
dilaksanakan, sebagai berikut :
·
Lembar
observasi , harus dicantumkan nama, hari tanggal, kegiatan, butir yang dinilai,
keterangan
·
Catatan
anekdot
·
Kumpulan
kerja siswa (porofolio)
·
Unjuk
kerja (performance assessment), yang harus dibuat lembar penilaian berdasarkan
gradasi,
·
Menyediakan
buku rangkuman penilaian untuk mingguan atau bulanan
·
Buku
laporan perkembangan (BLP) anak
6. Penerapan
Metode Dan Evaluasi Pengembangan Kognitif
1. Metode tanya jawab
2. Pemberian tugas
3. Demonstransi
4. Metode mengucapkan syair
5. Metode percobaan
6. Metode bercerita
7. Metode karya wisata
8. Metode dramatisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar