MODUL 6
PENGEMBANGAN KOGNITIF PADA KURIKULUM
PAUD
Kegiatan Belajar 1
Kurikulum pada Pendidikan AnakUsia Dini
Pendidikan pada anak usia dini
merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka
dasar untuk terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut
menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya.
A.
HAKIKAT KURIKULUM ANAK USIA DINI
Istilah kurikulum bagi anak usia dini
terdapat beberapa peristilahan sejenis yang mengandung makna yang cenderung
hampir sama. Peristilahan yang dimaksud diantaranya adalah program kegiatan
belajar bagi anak TK, menu pembelajaran anak usia dini, menu generik anak usia
dini, dan stimulasi perkembangan bagi anak usia dini (Sujiono, 2009). Kesemua
peristilahan tersebut pada dasarnya mengandung makna yang sama, yaitu berisi
seperangkat kegiatan belajar melalui bermain yang dapat memberikan pengalaman
langsung bagi anak dalam rangka mengembangkan seluruh potensi perkembangan yang
dimilikinya.
Secara umum kurikulum pendidikan anak
usia dini dapat dimaknai sebagai seperangkat kegiatan belajar sambil bermain
yang sengaja direncanakan untuk dapat dilaksanakan dalam rangka menyiapkan dan
meletakkan dasar-dasar bagi pengembangan diri anak usia dini lebih lanjut.
Bennett, Finn dan Cribb (1999),
menjelaskan bahwa pada hakikatnya pengembangan kurikulum adalah pengembangan
sejumlah pengalaman belajar melalui kegiatan bermain yang dapat memperkaya
pengalaman anak tentang berbagai hal, seperti cara berpikir tentang diri
sendiri, tanggap pada pertanyaan, dapat memberikan argumentasi untuk mencari
berbagai alternatif.
Pendapat Kitano dan Kirby (1986),
kurikulum merupakan rencana pendidikan yang dirancang untuk memaksimalkan
interaksi pembelajaran dalam rangka menghasilkan perubahan perilaku yang
potensial.
Catron dan Allen (1999) menyatakan
bahwa kurikulum mencakup jawaban tentang pertanyaan apa yang harus diajarkan
dan bagaimana mengajarkannya dengan menyediakan sebuah rencana program kegiatan
bermain yang berlandaskan filosofis tentang bagaimana anak berkembang dan
belajar.
Menurut NAEYC Draft Early Childhood
Program Standar (2004) terdapat dua hal penting tentang kurikulum bagi anak
usia dini, yaitu :
1. Program kegiatan bermain pada anak usia
dini diterapkan berdasarkan kurikulum yang berpusat pada anak serta dapat
mendukung kegiatan pembelajaran dan perkembangan pada setiap aspek baik
estetika, kognitif, emosional, bahasa, fisik dan sosial.
2. Kurikulum berorientasi pada hasil dan
mengaitkan berbagai konsep dan perkembangan.
B.
PARADIGMA PERUBAHAN DARI KURIKULUM
Paradigma perubahan kurikulum terjadi
seiring dengan adanya perubahan yang terjadi dalam Sistem Pendidikan Nasional
seperti yang tertuang dalam UU Nomor. 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah
No. 25 tahun 2000 tentang otonomi daerah dan sistem desentralisasi.
Pendidikan berbasis kompetensi adalah
bentuk pendidikan yang diselenggarakan untuk menyiapkan lulusannya menguasai
seperangkat kompetensi yang dapat bermanfaat bagi kehidupannya kelak. Dalam hal
ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
dasar yang di refleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Balitbang
Depdiknas, 2002).
Dalam konferensi UNESCO di Dakkar,
indonesia merupakan sebagai salah satu negara yang telah memberikan persetujuan
mengenai pendidikan untuk semua (Education for All) dan semua untuk pendidikan (All
for Education) sebagai bentuk kesepakatan internasional dalam penyelenggaraan
pendidikan di semua negara.
Dalam salah satu butir kesepakatan
tersebut dinyatakan bahwa setiap negara perlu menyelenggarakan pendidikan pada
setiap jenis dan jalur pendidikan yang berdasarkan pada empat pilar pendidikan,
yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to do (belajar
untuk melakukan), learning to be (belajar untuk menjadi), dan learning to live
together (belajar untuk bermasyarakat).
Dari segi
proses, Standar Pendidikan Anak Usia Dini akan memberikan berbagai konsep dasar
dan ciri-ciri pendidikan dan pembelajaran pada anak dalam hal :
1. Ketercapaian tingkat pencapaian
perkembangan anak usia dini
2. Berorientasi pada hasil belajar
(learning outcome) dan keberagaman (differences)
3. Menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi
4. Sumber belajar tidak terfokus pada
guru, tetapi berpusat pada anak
5. Penilaian lebih ditekankan pada proses
yang terjadi selama kegiatan berlangsung dan bukan hasil belajarnya saja
C.
PERBANDINGAN ANTARA KURIKULUM 1994 DENGAN 2004
DAN STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Perbandingan antara kurikulum 1994
dengan 2004 dapat dilihat pada tabel halaman 6.9.
Contextual Teaching and Learning
Pada hakikatnya Contextual Teaching and
Learning merupakan implementasi dalam penentuan materi pembelajaran dan
pengalaman belajar yang disesuaikan dengan karakteristik anak atau daerah.
Kegiatan dan strategi yang ditampilkan
dapat berupa kombinasi dari kegiatan berikut :
1. Pembelajaran otentik (authentic
intruction).
2. Pembelajaran berbasis inquiri
(inquiry-based learning).
3. Pembelajaran berbasis masalah
(problem-based learning).
4. Pembelajaran layanan (services
learning).
5. Pembelajaran berbasis kerja (work-based
learning).
Sedangkan
prinsip dasar pembelajaran kontekstual, sebagai berikut :
1. Dibangun dari teori konstruktivisme,
dimana anak membangun pengetahuannya sendiri, sedikit demi sedikit dan adanya
perubahan dari pengetahuan lama ke baru.
2. Inquiry, berupa proses mencari dan
menemukan sendiri pengetahuannya melalui langkah-langkah : merumuskan masalah,
mengamati, menganalisis, menyajikan serta mengkomunikasikan hasil karyanya.
3. Questioning, berupa kegiatan menggali
informasi, mengecek pemahaman, membangkitkan respon dan keingintahuan anak.
4. Mendorong anak belajar untuk belajar
bersama (learning community).
5. Modelling, berupa pemodelan melalui
model yang dapat dicontoh atau ditiru.
6. Menggunakan penilaian otentik
(authentic assesment).
7. Refleksi (reflection), berupa
pernyataan langsung dari hasil yang diperoleh, catatan/jurnal, kesan ataupun
hasil yang ditunjukkan oleh anak.
D.
ANALISIS KURIKULUM PAUD
1. Pengertian Kurikulum Berbasis
Kompetensi dan Standar PAUD
Kurikulum
Berbasis Kompetensi dan Standar Pendidikan Anak Usia Dini merupakan perangkat
rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai
anak, penilaian kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya
pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
2. Komponen-komponen Standar Pendidikan
Anak Usia Dini
Standar
PAUD merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen, yaitu :
a. Kurikulum dan pencapaian
b. Penilaian berbasis kelas
c. Kegiatan belajar mengajar
d. Pengelolaan Standar Pendidikan Anak
Usia Dini
3. Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Standar
Pendidikan Anak Usia Dini
Pengembangan
Standar PAUD mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut ini :
a. Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur
b. Penguatan integritas nasional
c. Keseimbangan etika, logika, estetika,
dan kinestetika
d. Kesamaan memperoleh kesempatan
e. Abad pengetahuan dan teknologi
informasi
f.
Pengembangan
keterampilan hidup
g. Belajar sepanjang hayat
h. Berpusat pada anak dengan penilaian
yang berkelanjutan dan komprehensif
i.
Pendekatan
menyeluruh dan kemitraan
Kegiatan
Belajar 2
Struktur
Program Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
A.
STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
1.
Peristilahan
a. Bidang pengembangan
Bidang
pengembangan mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang
pengembangan kemampuan dasar.
b. Tingkat pencapaian perkembangan
Tingkat
pencapaian perkembangan merupakan aktualisasi potensi semua aspek perkembangan
yang diharapkan dapat dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangnnya
dalam bidang perkembangan tertentu.
c. Capaian perkembangan
Capaian
perkembangan merupakan pernyataan perkembangan aktual yang dicapai oleh peserta
didik setelah peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran.
d. Indikator
Merupakan
hasil capaian perkembangan yang lebih spesifik dan terukur yang dapat dijadikan
ukuran untuk menilai ketercapian perkembangan.
2.
Fungsi dan Tujuan
a. Fungsi pendidikan Taman Kanak-Kanak dan
Raudhatul Athfal adalah :
1) Mengenalkan peraturan dan menanamkan
disiplin pada anak
2) Mengenalkan anak pada dunia sekitar
3) Menumbuhkan sikap dan perilaku yang
baik
4) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
dan bersosialisasi
5) Mengembangkan keterampilan,kreativitas
dan kemampuan yang dimiliki anak
6) Menyiapkan anak untuk memasuki
pendidikan dasar
b. Tujuan
Membantu
anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi
moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik,
kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
3.
Ruang Lingkup
Ruang
lingkup kurikulum TK/RA meliputi dua bidang pengembangan, yaitu :
a. Bidang pengembangan pembentukan
perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara
terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang
baik.
b. Bidang pengembangan kemampuan dasar
merupakan kegiatan yang dipersiapkan guru untuk meningkatkan kemampuan dan
kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan anak. Pengembangan dasar meliputi
pengembangan kemampuan berbahasa, pengembangan kognitif, pengembangan
fisik/motorik.
4.
Manfaat Standar Pendidikan Anak Usia
Dini
Adapun
manfaat dari kegiatan belajar yang berstandar Pendidikan Anak Usia Dini adalah
:
a. Menghindari duplikasi dalam pemberian
materi kegiatan belajar
b. Mengupayakan konsistensi kompetensi
yang ingin dicapai dalam membelajarkan suatu bidang pengembangan
c. Meningkatkan pembelajaran sesuai
kebutuhan, kecepatan, dan kesempatan anak didik
d. Membantu mempermudah pelaksanaan
akreditasi
e. Memperbaharui sistem evaluasi dan
pelaporan hasil belajar anak
f.
Memperjelas
komunikasi dengan anak tentang tugas, kegiatan, atau pengalaman belajar yang
harus dilakukan dan cara yang digunakan untuk menentukan keberhasilan
belajarnya
g. Meningkatkan akuntabilitas publik
h. Memperbaiki sistem sertifikasi
5.
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan ini meliputi :
a. Memiliki keyakinan, menyadari serta
menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai
dengan agama yang dianutnya.
b. Menggunakan bahasa untuk memahami,
mengembangkan dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta berinteraksi
dengan orang lain.
c. Memilih, memadukan, dan menerapkan
konsep-konsep dan teknik-teknik, pola, struktur dan hubungan.
d. Memilih, mencari dan menerapkan
teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber.
e. Memahami dan menghargai dunia fisik,
makhluk hidup dan teknologi, serta menggunakan pengetahuan, keterampilan dan
nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
f.
Berpartisipasi,
berinteraksi dan berperan aktif dalam masyarakat dan budaya global berdasarkan
pemahaman konteks budaya, geografis dan historis.
g. Berkreasi dan menghargai karya
artistik, budaya dan intelektual.
h. Berpikir logis, kritis dan lateral
dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk menghadapi berbagai
kemungkinan.
i.
Menunjukkan
motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri dan bekerja sama dengan
orang lain.
6.
Capaian Perkembangan
Capaian perkembangan yang diharapkan
dari pendidikan anak usia dini adalah tercapainya tugas-tugas perkembangan
secara optimal sesuai dengan standar yang telah dirumuskan.
7.
Pendekatan dan Penilaian Pembelajaran
a. Pendekatan pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran PAUD hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Pembelajaran berorientasi pada
prinsip-prinsip perkembangan anak
2) Berorientasi pada kebutuhan anak
3) Belajar melalui bermain
4) Menggunakan pendekatan tematik
5) Kreatif dan inovatif
6) Lingkungan kondusif
7) Mengembangkan kecakapan hidup
b. Penilaian pembelajaran
Berbagai
alat penilaian yang digunakan untuk memperoleh gambaran perkembangan kemampuan
dan perilaku anak, antara lain :
1) Portofolio, yaitu penilain berdasarkan
kumpulan hasil kerja anak yang dapat menggambarkan sejauh mana keterampilan
anak berkembang, misalnya : tahapan dalam melipat kertas.
2) Unjuk kerja (performance) merupakan
penilaian yang menuntut anak untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat
diamati, misalnya: praktek menyanyi, olahraga.
3) Penugasan (project) meruapakan tugas
yang harus dikerjakan anak yang memerlukan waktu yang relatif lama dalam
pengerjaannya, misalnya: melakukan percobaan menanam biji.
4) Hasil karya (produk) merupakan hasil
kerja anak setelah melakukan suatu kegiatan.
8.
Rambu-rambu
a. Kurikulum harus dipahami secara
keseluruhan, bukan bagian demi bagian.
b. Pelaksanaan dari kurikulum ini harus
diusahakan untuk mencapai kompetensi
c. Kompetensi yang disiapkan merupakan
kompetensi minimal.
d. Pendidik menciptakan suasana yang penuh
perhatian dan kasih sayang sehingga anak mulai mengembangkan rasa percaya pada
dirinya sendiri, teman, dan orang lain serta dapat bersosialisasi baik dalam
keluarga, kelompok maupun lingkungannya.
e. Dalam pelaksanaan kurikulum tidak
bersifat kaku, tetapi perlu disesuaikan dengan kondisi daerah.
f.
Bagi
PAUD yang mempunyai kekhasan misalnya dalam agama di mungkinkan untuk menambah
materi kegiatan sejauh tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan di PAUD, dan
tidak menyimpang dari akidah salah satu agama.
g. Dalam pelaksanaan pembelajaran perlu
memperhatikan prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran dan penilaian.
B.
BIDANG PENGEMBANGAN KOGNITIF
Bidang pengembangan kognitif pada
Standar Pendidikan Anak Usia Dini dibagi menjadi sejumlah kompetensi dasar bagi
anak sesuai rentang usia. Contoh untuk kelompok usia 4-5 tahun yang dijabarkan
tingkat pencapaian perkembangan, capaian perkembangan, dan indikator dapat
dilihat pada halaman 6.27-6.29, sedangkan contoh untuk kelompok B usia 5-6
tahun dapat dilihat pada halaman 6.29-6.33.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar