Selasa, 18 Mei 2021

tugas resume MODUL 6 PENGEMBANGAN KOGNITIF PADA KURIKULUM PAUD

 

MODUL 6

 

PENGEMBANGAN KOGNITIF PADA KURIKULUM PAUD

 

Kegiatan Belajar 1

 

Kurikulum pada Pendidikan AnakUsia Dini

 

Pendidikan pada anak usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar untuk terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya.

 

A.    HAKIKAT KURIKULUM ANAK USIA DINI

Istilah kurikulum bagi anak usia dini terdapat beberapa peristilahan sejenis yang mengandung makna yang cenderung hampir sama. Peristilahan yang dimaksud diantaranya adalah program kegiatan belajar bagi anak TK, menu pembelajaran anak usia dini, menu generik anak usia dini, dan stimulasi perkembangan bagi anak usia dini (Sujiono, 2009). Kesemua peristilahan tersebut pada dasarnya mengandung makna yang sama, yaitu berisi seperangkat kegiatan belajar melalui bermain yang dapat memberikan pengalaman langsung bagi anak dalam rangka mengembangkan seluruh potensi perkembangan yang dimilikinya.

Secara umum kurikulum pendidikan anak usia dini dapat dimaknai sebagai seperangkat kegiatan belajar sambil bermain yang sengaja direncanakan untuk dapat dilaksanakan dalam rangka menyiapkan dan meletakkan dasar-dasar bagi pengembangan diri anak usia dini lebih lanjut.

Bennett, Finn dan Cribb (1999), menjelaskan bahwa pada hakikatnya pengembangan kurikulum adalah pengembangan sejumlah pengalaman belajar melalui kegiatan bermain yang dapat memperkaya pengalaman anak tentang berbagai hal, seperti cara berpikir tentang diri sendiri, tanggap pada pertanyaan, dapat memberikan argumentasi untuk mencari berbagai alternatif.

Pendapat Kitano dan Kirby (1986), kurikulum merupakan rencana pendidikan yang dirancang untuk memaksimalkan interaksi pembelajaran dalam rangka menghasilkan perubahan perilaku yang potensial.

Catron dan Allen (1999) menyatakan bahwa kurikulum mencakup jawaban tentang pertanyaan apa yang harus diajarkan dan bagaimana mengajarkannya dengan menyediakan sebuah rencana program kegiatan bermain yang berlandaskan filosofis tentang bagaimana anak berkembang dan belajar.

Menurut NAEYC Draft Early Childhood Program Standar (2004) terdapat dua hal penting tentang kurikulum bagi anak usia dini, yaitu :

1.      Program kegiatan bermain pada anak usia dini diterapkan berdasarkan kurikulum yang berpusat pada anak serta dapat mendukung kegiatan pembelajaran dan perkembangan pada setiap aspek baik estetika, kognitif, emosional, bahasa, fisik dan sosial.

2.      Kurikulum berorientasi pada hasil dan mengaitkan berbagai konsep dan perkembangan.

 

B.     PARADIGMA PERUBAHAN DARI KURIKULUM

 

Paradigma perubahan kurikulum terjadi seiring dengan adanya perubahan yang terjadi dalam Sistem Pendidikan Nasional seperti yang tertuang dalam UU Nomor. 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang otonomi daerah dan sistem desentralisasi.

Pendidikan berbasis kompetensi adalah bentuk pendidikan yang diselenggarakan untuk menyiapkan lulusannya menguasai seperangkat kompetensi yang dapat bermanfaat bagi kehidupannya kelak. Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang di refleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Balitbang Depdiknas, 2002).

Dalam konferensi UNESCO di Dakkar, indonesia merupakan sebagai salah satu negara yang telah memberikan persetujuan mengenai pendidikan untuk semua (Education for All) dan semua untuk pendidikan (All for Education) sebagai bentuk kesepakatan internasional dalam penyelenggaraan pendidikan di semua negara.

Dalam salah satu butir kesepakatan tersebut dinyatakan bahwa setiap negara perlu menyelenggarakan pendidikan pada setiap jenis dan jalur pendidikan yang berdasarkan pada empat pilar pendidikan, yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to do (belajar untuk melakukan), learning to be (belajar untuk menjadi), dan learning to live together (belajar untuk bermasyarakat).

Dari segi proses, Standar Pendidikan Anak Usia Dini akan memberikan berbagai konsep dasar dan ciri-ciri pendidikan dan pembelajaran pada anak dalam hal :

1.      Ketercapaian tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini

2.      Berorientasi pada hasil belajar (learning outcome) dan keberagaman (differences)

3.      Menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi

4.      Sumber belajar tidak terfokus pada guru, tetapi berpusat pada anak

5.      Penilaian lebih ditekankan pada proses yang terjadi selama kegiatan berlangsung dan bukan hasil belajarnya saja

 

C.     PERBANDINGAN ANTARA KURIKULUM 1994 DENGAN 2004 DAN STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

 

Perbandingan antara kurikulum 1994 dengan 2004 dapat dilihat pada tabel halaman 6.9.

    Contextual Teaching and Learning

Pada hakikatnya Contextual Teaching and Learning merupakan implementasi dalam penentuan materi pembelajaran dan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan karakteristik anak atau daerah.

       Kegiatan dan strategi yang ditampilkan dapat berupa kombinasi dari kegiatan berikut :

1.      Pembelajaran otentik (authentic intruction).

2.      Pembelajaran berbasis inquiri (inquiry-based learning).

3.      Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning).

4.      Pembelajaran layanan (services learning).

5.      Pembelajaran berbasis kerja (work-based learning).

 

Sedangkan prinsip dasar pembelajaran kontekstual, sebagai berikut :

1.      Dibangun dari teori konstruktivisme, dimana anak membangun pengetahuannya sendiri, sedikit demi sedikit dan adanya perubahan dari pengetahuan lama ke baru.

2.      Inquiry, berupa proses mencari dan menemukan sendiri pengetahuannya melalui langkah-langkah : merumuskan masalah, mengamati, menganalisis, menyajikan serta mengkomunikasikan hasil karyanya.

3.      Questioning, berupa kegiatan menggali informasi, mengecek pemahaman, membangkitkan respon dan keingintahuan anak.

4.      Mendorong anak belajar untuk belajar bersama (learning community).

5.      Modelling, berupa pemodelan melalui model yang dapat dicontoh atau ditiru.

6.      Menggunakan penilaian otentik (authentic assesment).

7.      Refleksi (reflection), berupa pernyataan langsung dari hasil yang diperoleh, catatan/jurnal, kesan ataupun hasil yang ditunjukkan oleh anak.

 

D.    ANALISIS KURIKULUM PAUD

 

1.      Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Standar PAUD

Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Standar Pendidikan Anak Usia Dini merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai anak, penilaian kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.

2.      Komponen-komponen Standar Pendidikan Anak Usia Dini

Standar PAUD merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen, yaitu :

a.      Kurikulum dan pencapaian

b.      Penilaian berbasis kelas

c.       Kegiatan belajar mengajar

d.     Pengelolaan Standar Pendidikan Anak Usia Dini

3.      Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Standar Pendidikan Anak Usia Dini

Pengembangan Standar PAUD mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut ini :

a.      Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur

b.      Penguatan integritas nasional

c.       Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika

d.     Kesamaan memperoleh kesempatan

e.      Abad pengetahuan dan teknologi informasi

f.        Pengembangan keterampilan hidup

g.      Belajar sepanjang hayat

h.      Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif

i.        Pendekatan menyeluruh dan kemitraan

 

 

 

Kegiatan Belajar 2

Struktur Program Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

 

A.    STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

 

1.      Peristilahan

 

a.      Bidang pengembangan

Bidang pengembangan mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar.

b.      Tingkat pencapaian perkembangan

Tingkat pencapaian perkembangan merupakan aktualisasi potensi semua aspek perkembangan yang diharapkan dapat dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangnnya dalam bidang perkembangan tertentu.

c.       Capaian perkembangan

Capaian perkembangan merupakan pernyataan perkembangan aktual yang dicapai oleh peserta didik setelah peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran.

d.     Indikator

Merupakan hasil capaian perkembangan yang lebih spesifik dan terukur yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapian perkembangan.

 


 

2.      Fungsi dan Tujuan

 

a.      Fungsi pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal adalah :

1)      Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak

2)      Mengenalkan anak pada dunia sekitar

3)      Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik

4)      Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi

5)      Mengembangkan keterampilan,kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak

6)      Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar

b.      Tujuan

Membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.

 

3.      Ruang Lingkup

Ruang lingkup kurikulum TK/RA meliputi dua bidang pengembangan, yaitu :

a.      Bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik.

b.      Bidang pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan anak. Pengembangan dasar meliputi pengembangan kemampuan berbahasa, pengembangan kognitif, pengembangan fisik/motorik.

 

4.      Manfaat Standar Pendidikan Anak Usia Dini

Adapun manfaat dari kegiatan belajar yang berstandar Pendidikan Anak Usia Dini adalah :

a.      Menghindari duplikasi dalam pemberian materi kegiatan belajar

b.      Mengupayakan konsistensi kompetensi yang ingin dicapai dalam membelajarkan suatu bidang pengembangan

c.       Meningkatkan pembelajaran sesuai kebutuhan, kecepatan, dan kesempatan anak didik

d.     Membantu mempermudah pelaksanaan akreditasi

e.      Memperbaharui sistem evaluasi dan pelaporan hasil belajar anak

f.        Memperjelas komunikasi dengan anak tentang tugas, kegiatan, atau pengalaman belajar yang harus dilakukan dan cara yang digunakan untuk menentukan keberhasilan belajarnya

g.      Meningkatkan akuntabilitas publik

h.      Memperbaiki sistem sertifikasi

 

5.      Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan ini meliputi :

a.      Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan agama yang dianutnya.

b.      Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta berinteraksi dengan orang lain.

c.       Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep dan teknik-teknik, pola, struktur dan hubungan.

d.     Memilih, mencari dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber.

e.      Memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup dan teknologi, serta menggunakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.

f.        Berpartisipasi, berinteraksi dan berperan aktif dalam masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis dan historis.

g.      Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya dan intelektual.

h.      Berpikir logis, kritis dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

i.        Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri dan bekerja sama dengan orang lain.

 

6.      Capaian Perkembangan

Capaian perkembangan yang diharapkan dari pendidikan anak usia dini adalah tercapainya tugas-tugas perkembangan secara optimal sesuai dengan standar yang telah dirumuskan.

 

7.      Pendekatan dan Penilaian Pembelajaran

a.      Pendekatan pembelajaran

Pendekatan pembelajaran PAUD hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1)      Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak

2)      Berorientasi pada kebutuhan anak

3)      Belajar melalui bermain

4)      Menggunakan pendekatan tematik

5)      Kreatif dan inovatif

6)      Lingkungan kondusif

7)      Mengembangkan kecakapan hidup

b.      Penilaian pembelajaran

Berbagai alat penilaian yang digunakan untuk memperoleh gambaran perkembangan kemampuan dan perilaku anak, antara lain :

1)      Portofolio, yaitu penilain berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat menggambarkan sejauh mana keterampilan anak berkembang, misalnya : tahapan dalam melipat kertas.

2)      Unjuk kerja (performance) merupakan penilaian yang menuntut anak untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya: praktek menyanyi, olahraga.

3)      Penugasan (project) meruapakan tugas yang harus dikerjakan anak yang memerlukan waktu yang relatif lama dalam pengerjaannya, misalnya: melakukan percobaan menanam biji.

4)      Hasil karya (produk) merupakan hasil kerja anak setelah melakukan suatu kegiatan.

 

8.      Rambu-rambu

a.      Kurikulum harus dipahami secara keseluruhan, bukan bagian demi bagian.

b.      Pelaksanaan dari kurikulum ini harus diusahakan untuk mencapai kompetensi

c.       Kompetensi yang disiapkan merupakan kompetensi minimal.

d.     Pendidik menciptakan suasana yang penuh perhatian dan kasih sayang sehingga anak mulai mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri, teman, dan orang lain serta dapat bersosialisasi baik dalam keluarga, kelompok maupun lingkungannya.

e.      Dalam pelaksanaan kurikulum tidak bersifat kaku, tetapi perlu disesuaikan dengan kondisi daerah.

f.        Bagi PAUD yang mempunyai kekhasan misalnya dalam agama di mungkinkan untuk menambah materi kegiatan sejauh tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan di PAUD, dan tidak menyimpang dari akidah salah satu agama.

g.      Dalam pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran dan penilaian.

 

B.     BIDANG PENGEMBANGAN KOGNITIF

 

Bidang pengembangan kognitif pada Standar Pendidikan Anak Usia Dini dibagi menjadi sejumlah kompetensi dasar bagi anak sesuai rentang usia. Contoh untuk kelompok usia 4-5 tahun yang dijabarkan tingkat pencapaian perkembangan, capaian perkembangan, dan indikator dapat dilihat pada halaman 6.27-6.29, sedangkan contoh untuk kelompok B usia 5-6 tahun dapat dilihat pada halaman 6.29-6.33.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar