MODUL 11
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DASAR KREATIVITAS
A. PENGERTIAN KREATIVITAS
Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan
cara-cara yang baru dan tidak biasa serta melahirkan solusi yang unik terhadap
masalah-masalah yang dihadapi. Secara umum karakteristik dari suatu bentuk
kreativitas tampak dalam proses berfikir saat seseorang memecahkan masalah yang
berhubungan dengan kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility), keaslian
(originality ) dan memperinci ( elaborasi ).
B. INDIKATOR KREATIF
Catron dan Allen (11990) menjelaskan 12 indikator kreatif
pada anak usia dini yaiyu :
1.
Anak berkeinginan untuk mengambil resiko berperilaku berbeda
dan mencoba hal yang baru.
2.
Anak memiliki selera humor yang luaar biasa dalam situasi
keseharian.
3.
Anak berpendirian tegas, terang-terangan, berkeinginan untuk
bicara secara terbuka dan bebas.
4.
Anak adalh nonkonformis yaitu melakukan hal-hal dengan
crania sendiri.
5.
Anak mengekspresikan imajinasi secara verbal contoh membuat
kata-kata lucu atau fantastis.
6.
Anak tertarik pada berbagai hal, memiliki rasa ingin tahu
dan senang bertanya.
7.
Anak menjadi terarah sendiri dan termotivasi sendiri, anak
memiliki imajinasi dan fantasi.
8.
Anak telibat dalam eksplorasi yang sistematis dan disengaja
dalam membuat rencana kegiatan.
9.
Anak menyukai untuk menggunakan imajinasinya dalam bermain
terutama dalam bermain pura-pura.
10. Anak menjadi
inovatif, penemu, dan memiliki banyak sumber daya.
11. Anak
bereksplorasi, bereksperimen dengan obyek, contoh memasukkan atau menjadikan
sesuatu sebagai bagian dari tujuan.
12. Anak bersifat
fleksibeldan anak berbakat dalam mendesain sesuatu.
C. PROSES BERPIKIR KREATIF
Proses berfikir kreatif utamanya digunakan seseorang untuk
memecahkan masalaah. Wallas menjelaskaan bahwa pemecahan masalah adalah proses
yang terjadi dalam 4 fase, yaitu :
1)
Fase persiapan berupa pengumpulan informasi yang berkaitan
dengan masalah yang sedang dipecahkan.
2)
Fase pematangan informasi yang terkumpul berupa kegiatan
yang berkaitan dengan usaha memahami keterkaitan sate informasi dengan
informasi lainnya dalam rangka pemecahan masalah.
3)
Fase iluminasi berupa penemuan cara-cara yang perlu
dilakukan untuk memecahkan masalah.
4) Fase verifikasi,
berupa kegiatan yang berkaitan dengan usaha untuk mengevaluasi apakah langkah
yang akan digunakan dalam memecahkan masalah.
KEGIATAN BELAJAR 2
HUBUNGAN ANTARA
KEBERBAKATAN, INTELEGENSI, DAN KREATIVITAS
A.
KEBERBAKATAN
Anak berbakat
merupakan inddividu yang memiliki kemampuan superior di dalam suatu bidang yang
dinilai oleh masyarakat. Salah satu kemampuan dari anak berbakat adalah
kemampuan berfikir kreatif produktif.
B. PENGERTIAN
KEBERBAKATAN
1.
Definisi Federal Tentang Keberbakatan
Commisioner of Education mendefinisikan anak berbakat
sebagai mereka yang oleh orang-orang professional di identifikasikan sebagai
anak-anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai
kemampuan-kemampuan yang unggul.
2.
Persoalan-Persoalan yang Berkaitan dengan Definisi
Dua persoaalaan yang membutuhkan revolusi diantaranya adalah
kategori-kategori atau tipe-tipe keberbakatan yang diterima oleh Negara bagian.
3.
Kategori – Kategori Keberbakatan
Seperti yang ditunjukkan oleh survey Zeettl (1980) sebagian
besar Negara bagian mengakui keberbakatan intelektual, akademik, dan kreatif.
4.
Keberbakatan Legal Versus Inheren
Persoalan kedua adalah kemungkinan bahwa karena variasi
vantara dan dalam Negara-nagra bagian, seorang anak yang memenuhi syarat
berbakat dalam sate system mungkin tidak memenuhi syarat berbakat dalam system
ini.
5.
Karakteristik Keberbakatan pada Anak
a.
Keberbakatan Intelektual
Individu-individu
berbakat intelektual memiliki daya penerimaan terhadap hal-hal yang luar biasa,
tertarik dalam pemecahan masalah dan hubungan sebab akibat dan kecakapan
analisis dapat muncul bersamaan dengan beberapa karakteristik negative.
b.
Keberbakatan Akademik
Keberbakatan
akademik lebih mengacu pada bakat istimewa dalam bidang akademik tertentu seperti,
sains, matematika, ilmu pengetahuan sosial, atau ilmusastra.
c.
Keberbakatan Kreatif
Individu-individu
yang kreatif dapar didefinisikan sebagai mereka yang menunjukkan kemampuan kuat
dalam menghasilkn ide-ide baru yang memiliki nilai potensi bagi masyarakat.
d.
Keberbakatan Kepemimpinan dan Sosial
Foster, Kitano,
dan Kirby (1996), menuliskan bahwa walaupun terdapat banyak definisi pemimpin
telah di konseptualissme dalam bidang pendidikan berbakat sebagi
individu-individu yang mempertahankan dan merubah proses sosial.
e.
Keberbakatan dalam Seni Visual dan Pertunjukkan
Ketekunan dan
sikap mengarah Pada tujuan yang dimiliki oleh murid-murid berbakat dalam seni
visual dan pertunjukkan dapat menghasilkan penolakan terhadap interupsi dan
kurangnya minat terhadap bidang
keberbakataan.
f.
Pertimbangan Lain
Tidak semua anak
berbakat menunjukkan keberbakatannya atau bahkan sebagian besar karakteristik,
cirri-ciri positif biasanya dipertimbangkan sebagai tanda-tanda kemungkinan
keberbakatan.
C. INTELEGENSI
Intelegensi adalah kualitas tunggal (unitary ), diwariskan
secara genetis dan dapat diukur, akan tetapi akhir-akhir ini para ahli makin
mnyadari bahwa keberbaktan adalah sesuatu yang majemuk artinya meliputi
macam-macam ranah atau aspek tidak hanya kecerdasan.
Beberapa faktor penting untuk memastikan perkembangan
intelegensi, yaitu :
1)
Faktor bawaan atau keturuan.
2)
Faktor Lingkungan.
3)
Bentuk-bentuk Intelegensi, meliputi kecerdasan linguistic,
kecerdasan matematika-logika, kecerdasan spasial, keerdasan kinestetik jasmani,
kecerdasan musical,kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal.
4)
Kaitan antara kreativitas, intelegensi,dan keberbakatan
Kreativitas merupakan salah sate cirri
dari perilaku yang intelegen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari
suatu proses kognitif. Kecerdasan yang tinggi belum menjamin keberbakatan
seseorang.
5)
Pentingnya Pelayanan Pendidikan Berbakat
6)
Pihak yang Berkaitan dengan Pelayanan Anak Berbakat
Pihak yang terkait antara lain :
pengelola sekolah, guru, pendukung [ribadi., orang tua, dan pemimpin komunitas
atau perusahaan.
KEGIATAN BELAJAR 3
PEMICU DAN PEMACU KREATIVITAS
Ada
3 cara untuk membantu perkembangan situasi yang kreatif untuk anak, yaitu :
1.
Menciptakan pertanyaan yang kreatif untuk anak.
2.
Menciptakan keterampilan memotivasi guru.
3.
Mencipta lingkungan yang kreatif.
A. Keterampian Memotivasi Guru
Motivasi
internal atau eksternal sama-sama diperlukan dan pendidik harus berupaya
memupuk dan meningkatkan motivasi anak. Guru mempunyai dampak yang besar tidak
hanya pada prestasi pendidikan anak tetapi juga sikap anak terhadap sekolah dan
belajar. Pada umumnya, guru dapat memberikan motivasi terhadap anak dengan
memberikan gagasan, saran, dan bimbingan.
Cara membuat
anak termotivasi diantaranya melalui : kebutuhan fisik, minat, teman, kegiatan
untuk bersenang-sengang, tujuan, keanekaragaman, tantangan, penguatan, perasaan
anak dan strategi mengjar. Guru juga dapat memberikan motivasi dengan cara :
pemberian hadiah, pemberian perhatian, ajakan berpartisipai, kebermaknaan,
pengetahuan dan keterampilan prasyarat, model, komunikasi terbuka, latihan,
penilaian tugas.
B. Mencipta Lingkungan yang Kreatif untuk Anak
1.
Kondisi lingkungan yang menstimulasi tingkah laku kreatif
anak.
2.
Merencanakan sebuah lingkungan pembelajaran.
3.
Lingkungan fisik dalam pengembangan kreatifikas anak.
4.
Menyediakan alat peraga dalam pengembangan kreativitas.
5.
Menciptakan lingkungan yang aman.
6. Perabot dan
perlengkapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar