Selasa, 18 Mei 2021

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B RA INSAN KAMIL KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2020/2021

 

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

 

UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B RA INSAN KAMIL KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

 





 

Proposal ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Penilitian Tindakan Kelas

 

 

Oleh:

SRI WAHYUNI

NIM. 836768446

 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN S1 PG-PAUD

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) SURAKARTA

UNIVERSITAS TERBUKA

2020


A.    JUDUL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B RA INSAN KAMIL KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2020/2021.

 

B.     BIDANG KAJIAN

Bidang kajian yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah desain pembelajaran atau strategi pembelajaran yang digunakan guru, yaitu penggunaan metode proyek dalam rangka meningkatkan nilai-nilai kewirausahaan.

 

C.    PENDAHULUAN

Pendidikan yang berwawasan kewirausahaan, adalah pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikululm yamg dikembangkan di sekolah.

Kerangka pengembangan kewirausahaan di kalangan tenaga pendidik dirasakan sangat penting, karena pendidik adalah “Agen Of Change” yang diharapkan mampu menanamkan ciri-ciri, sifat dan watak serta jiwa kewirausahaan atau jiwa entrepreneur bagi peserta didiknya. Di samping itu, jiwa entrepreneur juga sangat diperlukan bagi seorang pendidik, karena melalui jiwa ini, para pendidik akan memiliki orientasi kerja yang lebih efisien, kreatif, inofatif, produktif, dan mandiri. Jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) dapat ditanamkan oleh para orang tua ketika anak-anak mereka masih berusia dini. Kewirausahaan lebih mengarah pada perubahan mental. Jadi, tak perlu dipertentangkan, apakah kemampuan wirausaha berkat adanya bakat atau hasil pendidikan.

Pendidikan kewirausahaan (enterpreneurship) dapat dimulai sejak dini, pendidikan kewirausahaan yang dimaksud adalah penanaman nilai-nilai entrepreneurship yang dilakukan melalui pendidikan karakter. Sebagaimana yang telah diketahui pendidikan pra sekolah merupakan pendidikan yang ditujukan untuk anak usia dini. Anak usia dini merupakan anak dengan rentang usia 0-6 tahun, yang termasuk dalam masa golden age atau masa keemasan. Sehingga pada usia ini akan lebih mudah untuk melaksanakan pendidikan karakter. Selain itu, jika melihat fenomena yang ada pada saat ini anak-anak sudah mengenal uang sebagai alat pembayaran. Anak-anak menggunakan uang yang diberikan oleh orang tua mereka untuk menabung, infak, ataupun untuk membeli sesuatu di sekolah. Kurang kontrol dan pengawasan dari orang tua membuat anak menggunakan uang mereka secara berlebihan yang sifatnya konsumtif. Hal ini bertolak belakang dengan karakter seorang wirausaha.

Karakter yang kuat akan menjadikan sesorang memiliki mental yang tangguh dalam menghadapi tantangan dunia. Seorang entrepreneur yang memiliki karakter entrepreneur akan menjaga kualitas diri agar selalu bekerja keras, pantang menyerah, kejujuran, dan kreatif. Tanpa karakter tersebut maka seorang entrepreneur akan mudah gagal dalam karirnya. Tidak hanya seorang entrepreneur saja, profesi lain pun membutuhkan karakter yang kuat guna mempertahankan eksistensi dirinya dan mampu berkontribusi dan mampu memberikan pengaruh dalam hal kebaikan kepada masyarakat.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis memilih judul “Upaya Meningkatkan Nilai-nilai Kewirausahaan melalui Metode Proyek pada Anak Kelompok B RA Insan Kamil Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2020/2021

 

D.    PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah yang dapat diajukan adalah “Apakah metode proyek dapat meningkatkan nilai-nilai kewirausahaan pada anak kelompok B RA Insan Kamil Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2020/2021?”.

 

 

E.     TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kewirausahaan pada anak kelompok B RA Insan Kamil Tahun Pelajaran 2020/2021.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kewirausahaan melalui metode proyek pada anak kelompok B RA Insan Kamil Tahun Pelajaran 2020/2021.

 

F.     MANFAAT HASIL PENELITIAN

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:

1.    Manfaat Teoretis

Untuk mengkaji lebih dalam terkait pentingnya nilai-nilai kewirausahaan (entrepreneurship) bagi perkembangan karakter anak usia dini.

2.    Manfaat Praktis

a.       Bagi anak, dengan adanya penanaman nilai-nilai kewirausahaan (enterpreneurship) pada anak usia dini dapat membantu terbentuknya karakter baik pada diri anak.

b.      Bagi guru, bahan refleksi dan evaluasi dari aktivitas sehari-hari dalam berinteraksi dengan murid yang berkaitan dengan proses peningkatan nilai kewirausahaan (entepreneurship) pada diri anak.

c.       Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah dalam mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.

 

G.    KAJIAN PUSTAKA

1.    Nilai-nilai Kewirausahaan (Enterpreneurship)

a.       Pengertian Kewirausahaan (Enterpreneurship)

Kata wirausaha merupakan gabungan dari dua kata menjadi satu yaitu “wira” dan “usaha”. Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya atau kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. Wirausaha secara umum adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung dan rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi ataupun untung besar.

Harmaizar (2006: 4) menjelaskan, kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) atau mengadakan suatu perubahan atas yang lama (inovasi) dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat. Serian Wijatno (2009: 3) Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru, bernilai, dengan memanfaatkan usaha dan waktu yang diperlukan, dengan memperhatikan risiko sosial, fisik, dan keuangan, dan menerima imbalan dalam bentuk uang dan kepuasan personal serta independensi.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku seseorang yang selalu kreatif berdaya cipta, berkarya, bersahaja, dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.

b.      Karakteristik Kewirausahaan (Enterpreneurship)

Karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha (enterpreneurship), yaitu:

1)      Dorongan berprestasi

Semua wirausaha yang berhasil memiliki kegiatan besar untuk mencapai suatu prestasi.

2)      Bekerja keras

Sebagian besar wirausaha mabuk kerja demi mencapai sasaran yang ingin diciptakannya.

3)      Memperhatikan kualitas

Wirausaha menangani dan mengawasi sendiri bisnisnya sampai bisa mandiri, sebelum dia memulai usaha barunya.

4)      Sangat bertanggung jawab

Wirausaha sangat bertanggung jawab atas usaha mereka baik secara moral, legal maupun mental.

5)      Berorientasi pada imbalan

Wirausaha mau berprestasi, kerja keras dan bertanggung jawab, dan mereka mengharapkan imbalan yang sepadan dengan usahanya. Imbalan tersebut tidak hanya berupa uang, tetapi juga pengakuan dan penghormatan.

6)      Optimis

Wirausahawan hidup dengan doktrin bahwa semua waktu baik untuk berbisnis dan segala sesuatu itu bisa.

7)      Berorientasi pada hasil karya yang baik

Seringkali wirausahawan ingin mencapai sukses yang menonjol dan menuntut segala yang prima (first class).

8)      Mampu mengorganisasikan

Kebanyakan wirausaha mampu memadukan bagian-bagian dari usahanya dalam upaya mencapai hasil maksimal bagi usahanya, mereka umumnya diakui sebagai komandan yang berhasil.

9)      Berorientasi pada uang

Uang yang dikejar oleh para wirausahawan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan pengembangan usaha saja, tetapi juga dilihat sebagai ukuran prestasi kerja dan keberhasilan.

c.       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan (Enterpreneurship)

1)      Kemauan

Kemauan adalah suatu kegiatan yang menyebabkan seseorang mampu untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan tertentu.

2)      Ketertarikan

Ketertarikan adalah perasaan senang, terpikat, menaurh minat kepada sesuatu. Saat ada ketertarikan dari diri seseorang maka ada daya juang untuk meraih yang ingin dicapai. Dalam hal ini adalah ketertarikan untuk mau berwirausaha, maka anak akan mempunyai minat untuk berwirausaha.

3)      Keluarga

Peran keluarga sangat penting dalam menumbuhkan minat anak. Orang tua merupakan pendidik pertama dan sebagai tumpuan dalam bimbingan kasih saying yang utama. Maka orang tualah yang banyak memberikan pengaruh dan warna kepribadian terhadap seseorang anak. Keluarga yang memainkan peranan penting dalam menghasilkan  keputusan untuk memulai usaha sendiri. Menumbuhkan pembelajaranwirausaha akan lebih efektif  apabila ditanamkan sejak usia dini.

4)      Lingkungan

Lingkungan mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan pembelajaran kewirausahaan. Diantara beberapa faktor lingkungan yang berperan besar dalam membentuk pembelajaran kewirausahaan adalah budaya. Tatkala kewirausahaan dianggap mulia dalam sistem nilai sebuah budaya, seorang wirausahawan mendapat tempat terhormat dalam budaya tersebut. Budaya tersebut akan menjadi tempat diproduksinya para wirausaha. Dengan kata lain bahwa apabila lingkungan telah menempatkan budaya wirausaha sebagai bagian dari pembentukan karakter, maka akan lahir usahawan-usahawan handal tidak lagi tergantung kepada orang lain tetapi dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.

5)      Lembaga/Sekolah

Pendidikan di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap perkembangan anak yaitu proses pendidikan di sekolah sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Seorang guru dalam proses pendidikan juga dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada anak dalam menumbuhkan minatnya. Oleh karena itu menumbuhkan pembelajaran wirausaha (entrepreneurship) harus ditanamkan oleh pendidik di sekolah ketika anak-anak masih dalam usia dini. Kewirausahaan ternyata lebih kepada menggerakkan perubahan mental. Seperti pengenalan diri terhadap diri sendiri (selfawareness), kreatif, mampu berfikir kritis, mampu memecahkan permasalahan (problem solving), dapat berkomunikasi, mampu membawa diri di berbagai lingkungan, menghargai waktu, empati, mau berbagi dengan orang lain ,mampu mengatasi stres, bisa mengendalikan emosi dan mampu membuat keputusan. Karakter tersebut akan terbentuk melalui sebuah prose yang panjang. Dalam proses ini, orang tua mengambil peran, sekolah sebagai wadah menggodok pembelajaranwirausaha harus terus mendapat dukungan orang tua dan terus memberikan motivasi, contoh dan tindakan nyata dalam mengembembangkan pembelajaranwirausaha.

d.      Indikator Pembelajaran Kewirausahaan (Enterpreneurship) Anak Usia 5-6 Tahun

Karakter

Indikaktor

Kejujuran

Mau mengakui kesalahan hidayah dari Allah (Kejujuran)

 

Mudah meminta maaf dan memafkan bimbingan dari Allah (Kejujuran)

 

Mudah berbicara yang sebenarnya bimbingan dari Allah (Kejujuran)

Sungguh-sungguh

Menyelesaikan tugas sampai selesai

 

Dapat menerima kritik

Santun

Memberi dan membalas salam bimbingan dari Allah

 

Murah senyum bimbingan dari Allah

 

Menyapa teman bimbingan dari Allah

 

Berbicara dengan tidak berteriak bimbingan dari Allah

 

Terbiasa mengucapkan terimakasih/syukran, tolong, bolehkah, permisi dan silahkan dengan baik bimbingan dari Allah

 

Mendengarkan orang lain berbicara bimbingan dari Allah

Tanggung jawab

Bertanggung jawab akan tugasnya

Mandiri

Terbiasa mengerjakan keperluan sendiri

Visioner

Memiliki cita-cita besar petunjuk dari Allah

 

Bercita-cita menjadi pengusaha petunjuk dari Allah

Amanah

Dapat menjadi pimpinan yang baik atau mau dipimipin

 

Dapat melaksanakan tugas dengan baik

Disiplin

Rapi dalam bertindak, berpakaian, dan bekerja

Berani benar

Berani menyampaikan kebenaran bimbingan dari Allah

Percaya diri

Bangga terhadap hasil karya sendiri

 

Menghargai hasil karya orang lain

 

Dapat memuji orang lain

Bersyukur

Membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan bimbingan dari Allah

 

Tidak mengeluh

 

Terbiasa mengucapkan Alhamdulillah bimbingan dari Allah

Bekerjasama

Mau bermain dengan teman

 

Dapat melaksanakan tugas kelompok

Kreatif

Mampu menyelesaikan masalah petunjuk dari Allah

 

Menyebutkan peluang-peluang usaha ilham dari Allah

 

Memiliki banyak ide ilham dari Allah

 

Implementasi nilai-nilai pokok kewirausahaan yang berjumlah enam belas tersebut tidak semua harus diberikan sekaligus, akan tetapi dengan cara bertahap. Tahap pertama kejujuran, mandiri, kreatif, disiplin,  percaya diri, bekerjasama dan bersyukur.

2.    Metode Proyek

a.       Pengertian Metode Proyek

Metode proyek adalah salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok. Aktivitas pengajaran dengan menggunakan metode proyek dimaksudkan untuk membantu anak mencari jalan keluar pemecahan masalah yang dihadapi yang menyibukan pikiran mereka (Moeslichatoen, 1999).

Salah satu tujuan pendidikan bagi anak adalah memberi pengalaman belajar untuk mengembangkan daya pikir dan penalaran kegiatan proyek merupakan salah satu bentuk pemecahan masalah. Jadi pengembangan kemampuan berpikir dapat diperoleh melalui metode proyek. Tetapi kegiatan proyek tidak hanya kegiatan memecahkan masalah secara mandiri. Dalam pemecaham masalah itu, anak disamping kerja mandiri juga harus dapat memadukan dengan kegiatan kerja anak lain yang terlihat dalam kegiatan proyek.

Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki potensi yang amat besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna untuk anak-anak. Di dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, anak menjadi terdorong lebih aktif di dalam belajar mereka, instruktur atau guru berposisi di belakang dan anak berinisiatif, instruktur atau guru ini memberi kemudahan dan mengevaluasi proyek baik kebermaknaannya maupun penerapannya untuk kehidupan mereka sehari-hari. Produk yang dibuat anak selama proyek memberikan hasil yang secara otentik dapat diukur oleh guru atau instruktur di dalam pembelajarannya. Oleh karena itu, di dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, guru atau instruktur tidak lebih aktif , akan tetapi instruktur menjadi pendamping, fasilitator, dan memahami pikiran anak.

b.      Manfaat Metode Proyek

Manfaat metode proyek pada anak menurut Musfiroh (2005), antara lain:

1)      Memberikan pengalaman kepada anak dalam mengatur dan mendistribusikan kegiatan

2)      Belajar bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing

3)      Memupuk semangat gotong royong dan kerjasama diantara anak yang terlibat

4)      Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam melaksanakan pekerjaan dengan cermat

5)      Mampu mengeksplorasi bakat, minat, dan kemampuan anak

6)      Memberikan peluang kepada setiap anak baik individual maupun kelompok untuk mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya, keterampilan yang sudah dikuasainya yang pada akhirnya dapat mewujudkan daya kreatifitasnya secara optimal

c.       Kelebihan dan Kelemahan Metode Proyek

1)      Kelebihan Metode Proyek

a)      Meningkatkan motivasi

Belajar dalam proyek lebih menyenangkan daripada komponen kurikulum yang lain.

b)      Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

Belajar berbasis proyek membuat anak menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.

c)      Meningkatkan kolaborasi

Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan anak mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Kelompok kerja koorperatif, evaluasi siswa, pertukaran evaluasi online adalah aspek-aspek koloboratif dari sebuah proyek. Teori-teori kognitif yang baru konstuktivistik menegaskan bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan belajar lebih di dalam lingkungan koloboratif.

d)     Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip di daktik modern yang dalam pengajaran dan perlu diperhatikan:

(1)   Kemampuan individu siswa dan kerja sama dalam kelompok

(2)   Pengembangan aktivitas, krestivitas dan pengalaman siswa banyak dilakukan

(3)   Agar teori dan praktek, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.

2)      Kelemahan metode proyek :

a)      Pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah.

b)      Keterlibatan matematika dalam penyelesaian masalah dalam proyek tidak banyak

d.      Langkah-Langkah Penanaman Nilai-nilai Kewirausahaan melalui Metode Proyek

Dalam menggunakan metode proyek ini ada beberapa langkah yang harus dilalui oleh guru terhadap anak didik:

1)      Menentukan Tema Kegiatan

Menentukan tema kegiatan sangat penting karena hal ini yang mengawali semua kegiatan.

2)      Merumuskan apa yang ingin diharapkan dan diperoleh dari guru maupun anak di setiap kegiatan

3)      Menentukan Jadwal Kegiatan

Tentukan waktu sesuai dengan Hari Raya atau hari-hari tertentu.

4)      Melakukan Pembagian Tugas

Dalam pembagian tugas, hendaknya anak memilih sesuai dengan minatnnya.

e.       Pedoman Penilaian dan Kriteria/Indikator Hasil Belajar

Penilaian yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari pedoman penilaian yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2010: 11) dengan menggunakan lambang bintang.

Kriteria Penilaian:

4 = berkembang sangat pesat/optimal diberi nilai bintang (««««)

3 = berkembang sesuai harapan diberi nilai bintang («««)

2 = mulai berkembang diberi nilai bintang (««)

1 = belum berkembang diberi nilai bintang («)

Aspek yang dinilai dalam penelitian ini tercantum dalam butir amatan seperti yang terdapat pada tabel berikut.

Tabel 1. Butir Amatan Nilai-nilai Kewirausahaan

 

No

Karakter

Butir Amatan

1

Kejujuran

Mau mengakui kesalahan hidayah dari Allah (Kejujuran)

 

 

Mudah meminta maaf dan memafkan bimbingan dari Allah (Kejujuran)

 

 

Mudah berbicara yang sebenarnya bimbingan dari Allah (Kejujuran)

2

Mandiri

Terbiasa mengerjakan keperluan sendiri

3

Kreatif

Mampu menyelesaikan masalah petunjuk dari Allah

 

 

Menyebutkan peluang-peluang usaha ilham dari Allah

 

 

Memiliki banyak ide ilham dari Allah

4

Disiplin

Rapi dalam bertindak, berpakaian, dan bekerja

5

Percaya diri

Bangga terhadap hasil karya sendiri

 

 

Menghargai hasil karya orang lain

 

 

Dapat memuji orang lain

6

Bekerjasama

Mau bermain dengan teman

 

 

Dapat melaksanakan tugas kelompok

7

Bersyukur

Membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan bimbingan dari Allah

 

 

Tidak mengeluh

 

 

Terbiasa mengucapkan Alhamdulillah bimbingan dari Allah

 


 

3.    Kerangka Berpikir    

Berdasarkan kajian teori tersebut di atas, dapat dibuat kerangka berpikir seperti pada gambar berikut.


 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Penelitian

 

4.    Perumusan Hipotesis

Dari kerangka pikir di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah “Diduga melalui metode proyek dapat meningkatkan  nilai-nilai kewirausahaan pada anak kelompok B RA Insan Kamil Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2020/2021”.

 

 

 

H.    RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

1.      Subjek Penelitian, tempat, waktu, dan lama tindakan

a.       Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah anak RA Insan Kamil kelas B yang berjumlah 29 siswa terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 15 anak dan siswa perempuan sebanyak 14 anak.

b.      Tempat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di RA Insan Kamil di kelas B.

c.       Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksankaan pada semester I Tahun pelajaran 2020/2021 selama 2 bulan yaitu bulan September sampai Oktober 2020. Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam dua siklus adalah sebagai berikut :

1)      Tanggal 23 September 2020 siklus pertama

2)      Tanggal 7 Oktober 2020 siklus kedua

2.      Prosedur Penelitian

a.       Perencanaan (Planning)

1)      Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

2)      Membuat rencana pembelajaran.

3)      Membuat instrumen yang akan digunakan dalam siklus PTK.

4)      Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b.      Pelaksanaan (acting)

Pada tahap ini, guru melaksanakan desain pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam usaha ke arah perbaikan suatuu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan di lapangan.

c.       Pengamatan (observation)

1)      Situasi kegiatan belajar mengajar

2)      Motivasi peserta didik selama pelajaran

3)      Menyelesaikan tugas sesuai waktu

d.      Refleksi (reflection)

Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahi kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. Hasil dari diskusi yang dilakukan akan digunakan sebagai pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran siklus berikutnya.

 

I.       JADWAL PENELITIAN

Tabel 2. Rencana Kegiatan Penelitian

No

Kegiatan

Bulan dan Minggu

September 2020

Oktober 2020

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Refleksi awal

ü

 

 

 

 

 

 

 

2

Perencanaan 1 dan Persiapan

 

ü

 

 

 

 

 

 

3

Pelaksanaan Tindakan 1

Observasi dan Refleksi 1

 

 

ü

 

 

 

 

 

4

Perencanaan 2 dan Persiapan 2

 

 

 

ü

 

 

 

 

5

Pelaksanaan Tindakan 2

Observasi dan Refleksi 2

 

 

 

 

 

ü

 

 

 

6

Perencanaan 3 dan persiapan

 

 

 

 

ü

 

 

 

7

Pelaksanaan tindakan 3

Observasi dan refleksi 3

 

 

 

 

 

 

ü

 

 

8

Pengolahan Data

 

 

 

 

 

 

ü

 

9

Penyusunan Laporan

 

 

 

 

 

 

 

ü

 

 

J.      BIAYA PENELITIAN

Tabel 3. Rencana Anggaran Penelitian Tindakan Kelas

 

No

Uraian/Kegiatan

Volume

Jumlah (Rp)

1.

Kertas HVS A4 2 rim

2 x 50.000

100.000

2.

Kertas folio bergaris 1 pak

1 x 25.000

25.000

3.

Foto kopi 400 lbr

400 x 250

100.000

4.

Jilid soft cover

3 x 15.000

45.000

5.

Pengetikan

 

100.000

6.

Alat peraga

 

300.000

 

Jumlah

 

670.000

 

 

K.    PERSONALIA PENELITIAN

Peneliti

1.      Nama Lengkap             : Sri Wahyuni

2.      NIM                              : 836768446

3.      Tempat, tgl. Lahir         : Klaten, 23 Juni 1989

4.      Jabatan                          : Guru

5.      Unit Kerja                     : RA Insan Kamil

6.      HP                                :  085 700 51 2016

7.      Alamat Rumah             : Nglarangan Rt 15 Rw 07, Puluhan,Trucuk, Klaten

 

Kolaborator

1.      Nama Lengkap             : Nur Khasanah, S.Pd.

2.      Tempat, tgl. Lahir         : Klaten, 23 November 1979

3.      Jabatan                          : Guru Kelas

4.      Unit Kerja                     : RA Insan Kamil

5.      HP                                : 0858 6511 3264

6.      Alamat Rumah             : Kemiri rt 16 rw 08,Kradenan,Trucuk,Klaten.

 

L.     DAFTAR PUSTAKA

 

Departemen Pendidikan Nasional. 2010. Pedoman Penilaian di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Pembinaan TK dan SD.

 

IGAK Wardhani & Kuswaya Wihardit, Cet. 16; Ed 1. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

 

Musfiroh T. 2005. Bercerita untuk Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

 

Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di TK. Jakarta: Rineka Cipta.

 

Winda Gunarti, Lilis Suryani, & Azizah Muis. 2010. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

 

https://armainirahman1977.wordpress.com/2015/03/12/pembelajaran-penumbuhan-jiwa-kewirausahaan-pada-anak-usia-dini-apakah-dibutuhkan/

 

M.   LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.      Daftar Peserta Didik

2.      Lembar Pengamatan


 

Lampiran 1

 

Daftar Nama Peserta Didik RA Insan Kamil

Kelas B Tahun Ajaran 2020/2021

 

No

Nama

Jenis Kelamin

Tempat Lahir

Tanggal Lahir

Alamat

1

Danish Bagas Alvaro

Laki-laki

Klaten

10/30/2013

Jatisari Kradenan Trucuk Klaten

2

Dewa Zaidan Ibrahim

Laki-laki

Klaten

20/06/2013

Mluwih Kradenan Trucuk Klaten

3

Salima Naziha

Perempuan

Klaten

01/08/2013

Dambreh Trucuk Trucuk Klaten

4

Nafisha Azzahra

Perempuan

Klaten

07/04/2013

Kradenan Kradenan Trucuk Klaten

5

Fauzan Aditya

Laki-laki

Klaten

20/07/2014

Jatisari Kradenan Trucuk Klaten

6

Yuanita Anggraeni Maulidina

Perempuan

Klaten

23/01/2014

Kradenan Kradenan Trucuk Klaten

7

Arsyfa Chayla Romadhona

Perempuan

Klaten

30/06/2014

Jatisari Kradenan Trucuk Klaten

8

Satria Ridho Nugroho

Laki-laki

Klaten

25/07/2014

Karangkulon Bero Trucuk Klaten

9

Eka Yogo Wibowo

Laki-laki

Klaten

15/04/2014

Kradenan Kradenan Trucuk Klaten

10

Athallah Jalu Udiharya

Laki-laki

Klaten

04/02/2014

Srebeg Cilik Trucuk Trucuk Klaten

11

Talita Nuri Maulinda

Perempuan

Klaten

05/02/2014

Mojosawit Kradenan Trucuk Klaten

12

Cakra Nov Syarif Wahyudieka

Laki-laki

Klaten

18/11/2013

Klemudan Gaden Trucuk Klaten

13

Ifan Anggig Saputra

Laki-laki

Klaten

18/02/2014

Dayan Mireng Trucuk Klaten

14

Asfa Hanun Pratama

Laki-laki

Klaten

12/07/2014

Tawang Rejo Tawang Rejo Bayat Klaten

15

Kamasean Balvindra Imane

Laki-laki

Klaten

29/09/2013

Jotang Kradenan Trucuk Klaten

16

Habibi Faith Ramadhan

Laki-laki

Klaten

23/07/2014

Trucuk Trucuk Trucuk Klaten

17

Alifia Hasna Fadhillah

Perempuan

Klaten

13/02/2014

Gayam Puluhan Trucuk Klaten

18

Mahesha Arsakha El Azzam

Laki-laki

Klaten

29/11/2013

Mojosawit Kradenan Trucuk Klaten

19

Aqila Febria Zahra

Perempuan

Klaten

20/02/2014

Dimoro Trucuk Trucuk Klaten

20

Ahmad Idris El-Kafafi

Laki-laki

Klaten

26/07/2014

Dimoro Trucuk Trucuk Klaten

21

Naomi Aishafiyya Faharani

Perempuan

Ponorogo

08/06/2014

Puluhan Bero Trucuk Klaten

⁷22

Qisya Aqeela Refanda

Perempuan

Klaten

10/10/2013

Srebeg Cilik Trucuk Trucuk Klaten

23

Mikayla Kanaya Sakhi

Perempuan

Klaten

25/05/2014

Paesan Mireng Trucuk Klaten

24

Naura Putri Khairizza

Perempuan

Klaten

10/01/2014

 Gebang Lemahireng Pedan Klaten

25

Wiz Khalifah Al Husna

Perempuan

Bekasi

01/12/2013

Jambon Sabranglor Trucuk Klaten

26

Sasmita Nindya Kirana

Perempuan

Klaten

26/03/2014

Srebeg Cilik Trucuk Trucuk Klaten

27

Fadhli Zain Nugroho

Laki-laki

Klaten

05/10/2013

Brijo Lor Kalikebo Trucuk Klaten

28

Alvino Satria Pratama

Laki-laki

Klaten

02/01/2014

Karang kulon Bero Trucuk Klaten

29

Dewi Deviana Wulansari

Perempuan

Magelang

23/06/2014

Nglarangan Puluhan Trucuk Klaten

 


 

Lampiran 2

 

Lembar Observasi Penerapan Metode Proyek dalam Pembelajaran

 

No

Komponen

Aspek yang diamati

Pelaksanaan

Ya

Tidak

A

Pendahuluan

 

 

 

1.

Membuka kegiatan

a. Membuka kegiatan dengan basmallah dan mengucapkan salam, serta berdoa

 

 

b.Melakukan absensi

 

 

c. Bernyanyi dan tepuk variasi

 

 

2.

Memotivasi anak

a. Memberitahukan tujuan pembelajaran

 

 

b.Memberi gambaran umum inti materi ajar

 

 

c. Membangkitkan rasa ingin tahu

 

 

d.Menciptakan persaingan yang sehat

 

 

3.

Apersepsi

a. Meninjau ulang materi pelajaran yang lampau dan membuat materi pengkait

 

 

b.Materi pengkait mendapat respon siswa melalui tanya jawab

 

 

B

Pengembangan

 

 

 

1.

Menyampaikan Materi Ajar

a. Materi yang disampaikan benar, sesuai dengan tema dan kurikulum yang ada

 

 

b.Penyampaian materi ajar lancar, tidak tersendat-sendat

 

 

c. Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang sesuai topik

 

 

d.Penyampaian materi jelas dan mudah dimengerti oleh anak

 

 

2.

Mengadakan variasi

a. Menunjukkan sikap bersahabat dan adil kepada semua anak

 

 

b.Menghargai setiap perbedaan pendapat anak

 

 

c. Menekankan bagian-bagian yang penting pada materi pelajaran

 

 

d.Membantu anak yang mendapatkan kesulitan

 

 

3.

Menciptakan suasana belajar siswa yang aktif

a. Memberikan pertanyaan atas tugas selama pembelajaran

 

 

b. Memberikan kesempatan anak untuk bertanya

 

 

c. Mendorong anak untuk berani melaksankaan tugas di depan kelas

 

 

d. Mendorong anak untuk aktif mengerjakan tugas yang diberikan

 

 

4.

Memberi penguatan

a. Memberi perhatian dan penguatan pada tingkah laku anak yang baik

 

 

b. Memberi semangat kepada anak yang belum berhasil

 

 

c. Menumbuhkan kepercayaan diri anak

 

 

C

Penerapan

 

 

 

1.

Metode proyek

Langkah-langkah permainan

 

 

a. Guru menjelaskan kepada anak tentang tujuan permainan

 

 

b.Guru memberikan penjelasan kepada anak tentang alat-alat serta bahan-bahan

 

 

c. Pembelajaran diawali dengan melakukan kegiatan yang didemonstrasikan oleh guru

 

 

d.Anak melakukan kegiatan market day dengan baik, sesuai urutan, dan atas bimbingan guru

 

 

2.

Tugas

a. Menumbuhkan inisiatif anak

 

 

b. Menumbuhkan kepercayaan diri

 

 

c. Tugas diarahkan dengan jelas

 

 

d. Menuntut tanggung jawab setiap anak

 

 

e. Merespon pertanyaan atau pendapat anak

 

 

f.  Melatih daya ingat anak

 

 

g. Mengukur kemampuan anak

 

 

D

Penutup

 

 

 

1.

Kesimpulan

a. Kesimpulan jelas dan mencakup inti materi yang dipelajari

 

 

b. Anak terlibat aktif dalam mendiskusikan kegiatan hari ini

 

 

2.

Tindak lanjut

a. Mengevaluasi kemampuan anak

 

 

b. Menyarankan agar materi ajar dipelajari kembali di rumah

 

 

Jumlah

 

 

Persentase (%)

 

 

 

Pengamat,

 

 

 

Sri Wahyuni

 


 

Lampiran 3

 

Pedoman Observasi Peningkatan Nilai-nilai Kewirausahaan melalui Metode Proyek

 

No.

Nama Siswa

Aspek yang diamati

Jml Nilai

Nilai Akhir

I

II dst...

1

2

3

4

1

2

3

4

 

 

1

Danish

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Dewa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Salima

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Nafisha

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Fauzan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Yuanita

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Arsyfa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Satria

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Eka

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

Athallah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

Talita

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

Cakra

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13

Ifan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14

Asfa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15

Kamasean

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

16

Habibi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

17

Alifia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

18

Mahesha

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

19

Aqila

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

20

Idris

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

21

Naomi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

22

Qisya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

23

Mikayla

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

24

Naura

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

25

Husna

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

26

Sasmita

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

27

Fadhli

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

28

Alvino

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

29

Deviana

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

Rata-rata kemampuan anak dalam satu kelas

 

 

Pengamat,

 

 

 

Sri Wahyuni

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar