PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
UPAYA
MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK
KELOMPOK B RA INSAN KAMIL KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN
KLATEN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Proposal ini Disusun
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Penilitian Tindakan Kelas
Oleh:
SRI WAHYUNI
NIM. 836768446
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN S1 PG-PAUD
UNIT PROGRAM
BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) SURAKARTA
UNIVERSITAS
TERBUKA
2020
A. JUDUL
PENELITIAN
UPAYA
MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK
B RA INSAN KAMIL KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN
KLATEN TAHUN PELAJARAN
2020/2021.
B. BIDANG
KAJIAN
Bidang kajian yang dilakukan oleh
guru sebagai peneliti dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah desain
pembelajaran atau strategi pembelajaran yang digunakan guru, yaitu penggunaan
metode proyek dalam rangka meningkatkan
nilai-nilai kewirausahaan.
C. PENDAHULUAN
Pendidikan yang berwawasan kewirausahaan, adalah
pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan
kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikululm
yamg dikembangkan di sekolah.
Kerangka pengembangan kewirausahaan di kalangan tenaga
pendidik dirasakan sangat penting, karena pendidik adalah “Agen Of
Change” yang diharapkan mampu menanamkan ciri-ciri, sifat dan watak
serta jiwa kewirausahaan atau jiwa entrepreneur bagi peserta
didiknya. Di samping itu, jiwa entrepreneur juga sangat
diperlukan bagi seorang pendidik, karena melalui jiwa ini, para pendidik akan
memiliki orientasi kerja yang lebih efisien, kreatif, inofatif, produktif, dan
mandiri. Jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) dapat ditanamkan oleh
para orang tua ketika anak-anak mereka masih berusia dini. Kewirausahaan lebih
mengarah pada perubahan mental. Jadi, tak perlu dipertentangkan, apakah
kemampuan wirausaha berkat adanya bakat atau hasil pendidikan.
Pendidikan kewirausahaan (enterpreneurship) dapat dimulai sejak dini, pendidikan
kewirausahaan yang dimaksud adalah penanaman nilai-nilai entrepreneurship yang dilakukan melalui pendidikan karakter.
Sebagaimana yang telah diketahui pendidikan pra sekolah merupakan pendidikan
yang ditujukan untuk anak usia dini. Anak usia dini merupakan anak dengan
rentang usia 0-6 tahun, yang termasuk dalam masa golden age atau masa keemasan. Sehingga pada usia ini akan lebih
mudah untuk melaksanakan pendidikan karakter. Selain itu, jika melihat fenomena
yang ada pada saat ini anak-anak sudah mengenal uang sebagai alat pembayaran.
Anak-anak menggunakan uang yang diberikan oleh orang tua mereka untuk menabung,
infak, ataupun untuk membeli sesuatu di sekolah. Kurang kontrol dan pengawasan
dari orang tua membuat anak menggunakan uang mereka secara berlebihan yang
sifatnya konsumtif. Hal ini bertolak belakang dengan karakter seorang
wirausaha.
Karakter yang kuat akan menjadikan sesorang memiliki
mental yang tangguh dalam menghadapi tantangan dunia. Seorang entrepreneur yang memiliki karakter entrepreneur akan menjaga kualitas diri
agar selalu bekerja keras, pantang menyerah, kejujuran, dan kreatif. Tanpa
karakter tersebut maka seorang entrepreneur
akan mudah gagal dalam karirnya. Tidak hanya seorang entrepreneur saja, profesi
lain pun membutuhkan karakter yang kuat guna mempertahankan eksistensi dirinya
dan mampu berkontribusi dan mampu memberikan pengaruh dalam hal kebaikan kepada
masyarakat.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis memilih judul “Upaya
Meningkatkan Nilai-nilai Kewirausahaan melalui Metode Proyek pada Anak Kelompok
B RA Insan Kamil Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2020/2021”
D. PERUMUSAN
DAN PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka perumusan masalah yang dapat diajukan adalah
“Apakah metode proyek
dapat meningkatkan nilai-nilai kewirausahaan pada anak kelompok B RA Insan
Kamil Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2020/2021?”.
E. TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan
umum dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kewirausahaan pada anak
kelompok B RA Insan Kamil Tahun Pelajaran 2020/2021.
Tujuan
khusus
dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kewirausahaan melalui metode
proyek pada anak kelompok B RA Insan Kamil Tahun
Pelajaran
2020/2021.
F. MANFAAT
HASIL PENELITIAN
Sedangkan
manfaat penelitian ini adalah:
1.
Manfaat
Teoretis
Untuk
mengkaji lebih dalam terkait pentingnya nilai-nilai kewirausahaan (entrepreneurship) bagi perkembangan
karakter anak usia dini.
2.
Manfaat
Praktis
a. Bagi
anak, dengan adanya penanaman
nilai-nilai kewirausahaan (enterpreneurship)
pada anak usia dini dapat membantu terbentuknya karakter baik pada diri anak.
b. Bagi
guru, bahan refleksi dan evaluasi dari aktivitas sehari-hari dalam berinteraksi
dengan murid yang berkaitan dengan proses peningkatan nilai kewirausahaan (entepreneurship)
pada diri anak.
c. Bagi
sekolah, hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi sekolah dalam mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.
G. KAJIAN
PUSTAKA
1.
Nilai-nilai Kewirausahaan (Enterpreneurship)
a. Pengertian
Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Kata wirausaha merupakan gabungan dari dua kata
menjadi satu yaitu “wira” dan “usaha”. Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat
jantan, perwira. Usaha artinya perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya atau
kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu
maksud. Wirausaha secara umum adalah orang yang menjalankan usaha atau
perusahaan dengan kemungkinan untung dan rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu
memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi ataupun untung
besar.
Harmaizar (2006: 4) menjelaskan, kewirausahaan atau
entrepreneurship merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru)
atau mengadakan suatu perubahan atas yang lama (inovasi) dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat. Serian Wijatno (2009: 3)
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru, bernilai, dengan
memanfaatkan usaha dan waktu yang diperlukan, dengan memperhatikan risiko
sosial, fisik, dan keuangan, dan menerima imbalan dalam bentuk uang dan
kepuasan personal serta independensi.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa kewirausahaan adalah nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku seseorang
yang selalu kreatif berdaya cipta, berkarya, bersahaja, dan berusaha dalam
rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
b. Karakteristik
Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha (enterpreneurship), yaitu:
1) Dorongan
berprestasi
Semua wirausaha yang berhasil
memiliki kegiatan besar untuk mencapai suatu prestasi.
2)
Bekerja keras
Sebagian besar
wirausaha mabuk kerja demi mencapai sasaran yang ingin diciptakannya.
3)
Memperhatikan kualitas
Wirausaha menangani dan mengawasi
sendiri bisnisnya sampai bisa mandiri, sebelum dia memulai usaha barunya.
4)
Sangat bertanggung jawab
Wirausaha sangat bertanggung jawab
atas usaha mereka baik secara moral, legal maupun mental.
5)
Berorientasi pada imbalan
Wirausaha mau berprestasi, kerja
keras dan bertanggung jawab, dan mereka mengharapkan imbalan yang sepadan
dengan usahanya. Imbalan tersebut tidak hanya berupa uang, tetapi juga
pengakuan dan penghormatan.
6)
Optimis
Wirausahawan hidup dengan doktrin
bahwa semua waktu baik untuk berbisnis dan segala sesuatu itu bisa.
7)
Berorientasi pada hasil karya yang
baik
Seringkali wirausahawan ingin
mencapai sukses yang menonjol dan menuntut segala yang prima (first class).
8)
Mampu mengorganisasikan
Kebanyakan wirausaha mampu memadukan
bagian-bagian dari usahanya dalam upaya mencapai hasil maksimal bagi usahanya,
mereka umumnya diakui sebagai komandan yang berhasil.
9)
Berorientasi pada uang
Uang yang dikejar oleh para
wirausahawan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan
pengembangan usaha saja, tetapi juga dilihat sebagai ukuran prestasi kerja dan keberhasilan.
c. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kewirausahaan
(Enterpreneurship)
1) Kemauan
Kemauan
adalah suatu kegiatan yang menyebabkan seseorang mampu untuk melakukan tindakan
dalam mencapai tujuan tertentu.
2) Ketertarikan
Ketertarikan
adalah perasaan senang, terpikat, menaurh minat kepada sesuatu. Saat ada
ketertarikan dari diri seseorang maka ada daya juang untuk meraih yang ingin
dicapai. Dalam hal ini adalah ketertarikan untuk mau berwirausaha, maka anak
akan mempunyai minat untuk berwirausaha.
3) Keluarga
Peran
keluarga sangat penting dalam menumbuhkan minat anak. Orang tua merupakan
pendidik pertama dan sebagai tumpuan dalam bimbingan kasih saying yang utama.
Maka orang tualah yang banyak memberikan pengaruh dan warna kepribadian
terhadap seseorang anak. Keluarga yang memainkan peranan penting dalam
menghasilkan keputusan untuk memulai usaha sendiri. Menumbuhkan
pembelajaranwirausaha akan lebih efektif apabila ditanamkan sejak usia
dini.
4) Lingkungan
Lingkungan
mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan pembelajaran kewirausahaan.
Diantara beberapa faktor lingkungan yang berperan besar dalam membentuk
pembelajaran kewirausahaan adalah budaya. Tatkala kewirausahaan dianggap mulia
dalam sistem nilai sebuah budaya, seorang wirausahawan mendapat tempat
terhormat dalam budaya tersebut. Budaya tersebut akan menjadi tempat
diproduksinya para wirausaha. Dengan kata lain bahwa apabila
lingkungan telah menempatkan budaya wirausaha sebagai bagian dari pembentukan
karakter, maka akan lahir usahawan-usahawan handal tidak lagi tergantung kepada
orang lain tetapi dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
5) Lembaga/Sekolah
Pendidikan
di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh
terhadap perkembangan anak yaitu proses pendidikan di sekolah sebagai bekal
untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Seorang guru dalam
proses pendidikan juga dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada anak dalam
menumbuhkan minatnya. Oleh karena itu menumbuhkan pembelajaran wirausaha (entrepreneurship) harus ditanamkan oleh
pendidik di sekolah ketika anak-anak masih dalam usia dini. Kewirausahaan
ternyata lebih kepada menggerakkan perubahan mental. Seperti pengenalan diri
terhadap diri sendiri (selfawareness), kreatif,
mampu berfikir kritis, mampu memecahkan permasalahan (problem solving), dapat
berkomunikasi, mampu membawa diri di berbagai lingkungan, menghargai waktu,
empati, mau berbagi dengan orang lain ,mampu mengatasi stres, bisa
mengendalikan emosi dan mampu membuat keputusan. Karakter tersebut akan
terbentuk melalui sebuah prose yang panjang. Dalam proses ini, orang tua
mengambil peran, sekolah sebagai wadah menggodok pembelajaranwirausaha harus
terus mendapat dukungan orang tua dan terus memberikan motivasi, contoh dan
tindakan nyata dalam mengembembangkan pembelajaranwirausaha.
d. Indikator Pembelajaran Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Anak Usia 5-6 Tahun
Karakter |
Indikaktor |
Kejujuran |
Mau mengakui kesalahan hidayah dari
Allah (Kejujuran) |
|
Mudah meminta maaf dan memafkan
bimbingan dari Allah (Kejujuran) |
|
Mudah berbicara yang sebenarnya
bimbingan dari Allah (Kejujuran) |
Sungguh-sungguh |
Menyelesaikan tugas sampai selesai |
|
Dapat menerima kritik |
Santun |
Memberi dan membalas salam bimbingan
dari Allah |
|
Murah senyum bimbingan dari Allah |
|
Menyapa teman bimbingan dari Allah |
|
Berbicara dengan tidak berteriak
bimbingan dari Allah |
|
Terbiasa mengucapkan terimakasih/syukran, tolong,
bolehkah, permisi dan silahkan dengan baik bimbingan dari Allah |
|
Mendengarkan orang lain berbicara bimbingan dari
Allah |
Tanggung
jawab |
Bertanggung jawab akan tugasnya |
Mandiri |
Terbiasa mengerjakan keperluan sendiri |
Visioner |
Memiliki cita-cita besar petunjuk dari Allah |
|
Bercita-cita menjadi pengusaha petunjuk dari Allah |
Amanah |
Dapat menjadi pimpinan yang baik atau mau
dipimipin |
|
Dapat melaksanakan tugas dengan baik |
Disiplin |
Rapi dalam bertindak, berpakaian, dan bekerja |
Berani benar |
Berani menyampaikan kebenaran bimbingan dari Allah |
Percaya diri |
Bangga terhadap hasil karya sendiri |
|
Menghargai hasil karya orang lain |
|
Dapat memuji orang lain |
Bersyukur |
Membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan bimbingan
dari Allah |
|
Tidak mengeluh |
|
Terbiasa mengucapkan Alhamdulillah bimbingan dari
Allah |
Bekerjasama |
Mau bermain dengan teman |
|
Dapat melaksanakan tugas kelompok |
Kreatif |
Mampu menyelesaikan masalah petunjuk dari Allah |
|
Menyebutkan peluang-peluang usaha ilham dari Allah |
|
Memiliki banyak ide ilham dari Allah |
Implementasi nilai-nilai pokok kewirausahaan yang
berjumlah enam belas tersebut tidak semua
harus diberikan sekaligus, akan tetapi dengan cara bertahap. Tahap pertama
kejujuran, mandiri, kreatif, disiplin,
percaya diri, bekerjasama dan bersyukur.
2.
Metode
Proyek
a.
Pengertian Metode Proyek
Metode proyek adalah salah satu cara pemberian
pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang
harus dipecahkan dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang
harus dipecahkan secara berkelompok. Aktivitas pengajaran dengan menggunakan
metode proyek dimaksudkan untuk membantu anak mencari jalan keluar pemecahan
masalah yang dihadapi yang menyibukan pikiran mereka (Moeslichatoen, 1999).
Salah satu tujuan pendidikan bagi anak adalah memberi
pengalaman belajar untuk mengembangkan daya pikir dan penalaran kegiatan proyek
merupakan salah satu bentuk pemecahan masalah. Jadi pengembangan kemampuan
berpikir dapat diperoleh melalui metode proyek. Tetapi kegiatan proyek tidak
hanya kegiatan memecahkan masalah secara mandiri. Dalam pemecaham masalah itu,
anak disamping kerja mandiri juga harus dapat memadukan dengan kegiatan kerja
anak lain yang terlihat dalam kegiatan proyek.
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki potensi yang
amat besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna
untuk anak-anak. Di dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, anak menjadi terdorong
lebih aktif di dalam belajar mereka, instruktur atau guru berposisi di belakang
dan anak berinisiatif, instruktur atau guru ini memberi kemudahan dan
mengevaluasi proyek baik kebermaknaannya maupun penerapannya untuk kehidupan
mereka sehari-hari. Produk yang dibuat anak selama proyek memberikan hasil yang
secara otentik dapat diukur oleh guru atau instruktur di dalam pembelajarannya.
Oleh karena itu, di dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, guru atau instruktur
tidak lebih aktif , akan tetapi instruktur menjadi pendamping, fasilitator, dan
memahami pikiran anak.
b.
Manfaat Metode Proyek
Manfaat
metode proyek pada anak
menurut Musfiroh (2005), antara lain:
1)
Memberikan
pengalaman kepada anak dalam mengatur dan mendistribusikan kegiatan
2)
Belajar
bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing
3)
Memupuk
semangat gotong royong dan kerjasama diantara anak yang terlibat
4)
Memberikan
kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam
melaksanakan pekerjaan dengan cermat
5)
Mampu
mengeksplorasi bakat, minat, dan kemampuan anak
6)
Memberikan
peluang kepada setiap anak baik individual maupun kelompok untuk mengembangkan
kemampuan yang telah dimilikinya, keterampilan yang sudah dikuasainya yang pada
akhirnya dapat mewujudkan daya kreatifitasnya secara optimal
c.
Kelebihan dan Kelemahan
Metode Proyek
1) Kelebihan
Metode Proyek
a) Meningkatkan
motivasi
Belajar dalam
proyek lebih menyenangkan daripada komponen kurikulum yang lain.
b) Meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah
Belajar berbasis
proyek membuat anak menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem
yang kompleks.
c) Meningkatkan
kolaborasi
Pentingnya kerja
kelompok dalam proyek memerlukan anak mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi. Kelompok kerja koorperatif, evaluasi siswa, pertukaran
evaluasi online adalah aspek-aspek koloboratif dari sebuah proyek. Teori-teori
kognitif yang baru konstuktivistik menegaskan bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa
akan belajar lebih di dalam lingkungan koloboratif.
d) Metode
ini sesuai dengan prinsip-prinsip di daktik modern yang dalam pengajaran dan
perlu diperhatikan:
(1) Kemampuan
individu siswa dan kerja sama dalam kelompok
(2) Pengembangan
aktivitas, krestivitas dan pengalaman siswa banyak dilakukan
(3) Agar
teori dan praktek, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu kesatuan yang
tak terpisahkan.
2) Kelemahan
metode proyek :
a) Pemilihan
topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas dan
sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah.
b) Keterlibatan
matematika dalam penyelesaian masalah dalam proyek tidak banyak
d.
Langkah-Langkah Penanaman Nilai-nilai Kewirausahaan melalui
Metode Proyek
Dalam
menggunakan metode proyek ini ada beberapa langkah yang harus dilalui oleh guru
terhadap anak didik:
1)
Menentukan Tema
Kegiatan
Menentukan
tema kegiatan sangat penting karena hal ini yang mengawali semua kegiatan.
2)
Merumuskan apa yang
ingin diharapkan dan diperoleh dari guru maupun anak di setiap kegiatan
3)
Menentukan Jadwal
Kegiatan
Tentukan
waktu sesuai dengan Hari Raya atau hari-hari tertentu.
4)
Melakukan Pembagian
Tugas
Dalam
pembagian tugas, hendaknya anak memilih sesuai dengan minatnnya.
e.
Pedoman Penilaian dan
Kriteria/Indikator Hasil Belajar
Penilaian
yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dari pedoman penilaian yang diterbitkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional (2010: 11) dengan menggunakan lambang bintang.
Kriteria Penilaian:
4 = berkembang sangat pesat/optimal
diberi nilai bintang (««««)
3 = berkembang sesuai harapan diberi
nilai bintang («««)
2 = mulai berkembang diberi nilai
bintang (««)
1 = belum
berkembang diberi nilai bintang («)
Aspek
yang dinilai dalam penelitian ini tercantum dalam butir amatan seperti yang
terdapat pada tabel berikut.
Tabel
1. Butir Amatan Nilai-nilai Kewirausahaan
No |
Karakter |
Butir
Amatan |
1 |
Kejujuran |
Mau
mengakui kesalahan hidayah dari Allah (Kejujuran) |
|
|
Mudah
meminta maaf dan memafkan bimbingan dari Allah (Kejujuran) |
|
|
Mudah
berbicara yang sebenarnya bimbingan dari Allah (Kejujuran) |
2 |
Mandiri |
Terbiasa
mengerjakan keperluan sendiri |
3 |
Kreatif |
Mampu
menyelesaikan masalah petunjuk dari Allah |
|
|
Menyebutkan
peluang-peluang usaha ilham dari Allah |
|
|
Memiliki
banyak ide ilham dari Allah |
4 |
Disiplin |
Rapi
dalam bertindak, berpakaian, dan bekerja |
5 |
Percaya diri |
Bangga
terhadap hasil karya sendiri |
|
|
Menghargai hasil karya orang
lain |
|
|
Dapat
memuji orang lain |
6 |
Bekerjasama |
Mau bermain dengan teman |
|
|
Dapat melaksanakan tugas kelompok |
7 |
Bersyukur |
Membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan bimbingan
dari Allah |
|
|
Tidak mengeluh |
|
|
Terbiasa mengucapkan Alhamdulillah bimbingan dari
Allah |
3.
Kerangka
Berpikir
Berdasarkan kajian teori
tersebut di atas, dapat dibuat kerangka berpikir seperti
pada gambar berikut.
Gambar
1. Skema Kerangka Berpikir Penelitian
4.
Perumusan
Hipotesis
Dari
kerangka pikir di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah “Diduga melalui metode
proyek dapat meningkatkan nilai-nilai kewirausahaan pada anak kelompok
B RA Insan Kamil Kecamatan Trucuk Kabupaten
Klaten Tahun Pelajaran
2020/2021”.
H. RENCANA
DAN PROSEDUR PENELITIAN
1.
Subjek
Penelitian, tempat, waktu, dan lama tindakan
a.
Subjek
Penelitian
Subjek penelitian adalah
anak RA Insan Kamil
kelas B
yang berjumlah 29 siswa
terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 15
anak dan
siswa perempuan sebanyak 14 anak.
b.
Tempat
penelitian
Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan di RA Insan Kamil di kelas B.
c.
Waktu
Penelitian
Waktu
penelitian ini dilaksankaan pada semester I Tahun pelajaran 2020/2021 selama 2 bulan yaitu
bulan September
sampai Oktober
2020.
Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam dua siklus adalah
sebagai berikut :
1) Tanggal
23 September 2020 siklus pertama
2)
Tanggal 7 Oktober 2020 siklus kedua
2.
Prosedur
Penelitian
a.
Perencanaan
(Planning)
1)
Peneliti
melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa.
2)
Membuat
rencana pembelajaran.
3)
Membuat
instrumen yang akan digunakan dalam siklus PTK.
4)
Menyusun
alat evaluasi pembelajaran.
b.
Pelaksanaan
(acting)
Pada tahap ini, guru melaksanakan
desain pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam usaha ke arah perbaikan
suatuu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan perubahan sesuai apa
yang terjadi dalam proses pelaksanaan di lapangan.
c.
Pengamatan
(observation)
1)
Situasi
kegiatan belajar mengajar
2)
Motivasi
peserta didik
selama pelajaran
3)
Menyelesaikan
tugas sesuai waktu
d.
Refleksi
(reflection)
Pada tahap ini peneliti
berdiskusi dengan guru mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama
pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahi kekurangan dan kelebihan yang
terjadi saat pembelajaran berlangsung. Hasil dari diskusi yang dilakukan akan
digunakan sebagai pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran siklus
berikutnya.
I. JADWAL
PENELITIAN
Tabel 2. Rencana Kegiatan
Penelitian
No |
Kegiatan |
Bulan dan Minggu |
|||||||
September 2020 |
Oktober 2020 |
||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
||
1 |
Refleksi awal |
ü |
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Perencanaan 1 dan Persiapan |
|
ü |
|
|
|
|
|
|
3 |
Pelaksanaan Tindakan 1 Observasi dan Refleksi 1 |
|
|
ü |
|
|
|
|
|
4 |
Perencanaan 2 dan Persiapan 2 |
|
|
|
ü |
|
|
|
|
5 |
Pelaksanaan Tindakan 2 Observasi dan Refleksi 2 |
|
|
|
|
ü |
|
|
|
6 |
Perencanaan 3 dan persiapan |
|
|
|
|
ü |
|
|
|
7 |
Pelaksanaan tindakan 3 Observasi dan refleksi 3 |
|
|
|
|
|
ü |
|
|
8 |
Pengolahan Data |
|
|
|
|
|
|
ü |
|
9 |
Penyusunan Laporan |
|
|
|
|
|
|
|
ü |
J. BIAYA
PENELITIAN
Tabel
3. Rencana Anggaran Penelitian Tindakan Kelas
No |
Uraian/Kegiatan |
Volume |
Jumlah (Rp) |
1. |
Kertas HVS A4 2 rim |
2 x 50.000 |
100.000 |
2. |
Kertas folio bergaris 1 pak |
1 x 25.000 |
25.000 |
3. |
Foto kopi 400 lbr |
400 x 250 |
100.000 |
4. |
Jilid soft cover |
3 x 15.000 |
45.000 |
5. |
Pengetikan |
|
100.000 |
6. |
Alat peraga |
|
300.000 |
|
Jumlah |
|
670.000 |
K. PERSONALIA
PENELITIAN
Peneliti
1.
Nama
Lengkap : Sri
Wahyuni
2.
NIM : 836768446
3.
Tempat,
tgl. Lahir : Klaten, 23 Juni
1989
4.
Jabatan : Guru
5.
Unit
Kerja : RA Insan
Kamil
6.
HP : 085 700 51 2016
7.
Alamat
Rumah : Nglarangan
Rt 15 Rw 07, Puluhan,Trucuk, Klaten
Kolaborator
1.
Nama
Lengkap : Nur
Khasanah, S.Pd.
2.
Tempat,
tgl. Lahir : Klaten, 23
November 1979
3.
Jabatan : Guru Kelas
4.
Unit
Kerja : RA Insan
Kamil
5.
HP : 0858 6511
3264
6.
Alamat
Rumah : Kemiri rt
16 rw 08,Kradenan,Trucuk,Klaten.
L. DAFTAR
PUSTAKA
Departemen Pendidikan
Nasional. 2010. Pedoman Penilaian di
Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Pembinaan TK dan SD.
IGAK Wardhani & Kuswaya Wihardit, Cet. 16; Ed 1.
2013. Penelitian Tindakan Kelas.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Musfiroh T. 2005. Bercerita untuk Usia Dini. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Moeslichatoen. 2004. Metode
Pengajaran di TK. Jakarta: Rineka Cipta.
Winda Gunarti, Lilis Suryani, &
Azizah Muis. 2010. Metode Pengembangan
Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
M. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
Daftar Peserta Didik
2.
Lembar Pengamatan
Lampiran 1
Daftar Nama
Peserta Didik
RA Insan Kamil
Kelas B Tahun Ajaran 2020/2021
No |
Nama |
Jenis Kelamin |
Tempat Lahir |
Tanggal Lahir |
Alamat |
1 |
Danish Bagas Alvaro |
Laki-laki |
Klaten |
10/30/2013 |
Jatisari
Kradenan Trucuk Klaten |
2 |
Dewa Zaidan Ibrahim |
Laki-laki |
Klaten |
20/06/2013 |
Mluwih Kradenan Trucuk Klaten |
3 |
Salima Naziha |
Perempuan |
Klaten |
01/08/2013 |
Dambreh Trucuk Trucuk Klaten |
4 |
Nafisha Azzahra |
Perempuan |
Klaten |
07/04/2013 |
Kradenan Kradenan Trucuk Klaten |
5 |
Fauzan Aditya |
Laki-laki |
Klaten |
20/07/2014 |
Jatisari Kradenan Trucuk Klaten |
6 |
Yuanita Anggraeni Maulidina |
Perempuan |
Klaten |
23/01/2014 |
Kradenan Kradenan Trucuk Klaten |
7 |
Arsyfa Chayla Romadhona |
Perempuan |
Klaten |
30/06/2014 |
Jatisari Kradenan Trucuk Klaten |
8 |
Satria Ridho Nugroho |
Laki-laki |
Klaten |
25/07/2014 |
Karangkulon Bero Trucuk Klaten |
9 |
Eka Yogo Wibowo |
Laki-laki |
Klaten |
15/04/2014 |
Kradenan Kradenan Trucuk Klaten |
10 |
Athallah Jalu Udiharya |
Laki-laki |
Klaten |
04/02/2014 |
Srebeg Cilik Trucuk Trucuk Klaten |
11 |
Talita Nuri Maulinda |
Perempuan |
Klaten |
05/02/2014 |
Mojosawit Kradenan Trucuk Klaten |
12 |
Cakra Nov Syarif Wahyudieka |
Laki-laki |
Klaten |
18/11/2013 |
Klemudan Gaden Trucuk Klaten |
13 |
Ifan Anggig Saputra |
Laki-laki |
Klaten |
18/02/2014 |
Dayan Mireng Trucuk Klaten |
14 |
Asfa Hanun Pratama |
Laki-laki |
Klaten |
12/07/2014 |
Tawang Rejo Tawang Rejo Bayat Klaten |
15 |
Kamasean Balvindra Imane |
Laki-laki |
Klaten |
29/09/2013 |
Jotang Kradenan Trucuk Klaten |
16 |
Habibi Faith Ramadhan |
Laki-laki |
Klaten |
23/07/2014 |
Trucuk Trucuk Trucuk Klaten |
17 |
Alifia Hasna Fadhillah |
Perempuan |
Klaten |
13/02/2014 |
Gayam Puluhan Trucuk Klaten |
18 |
Mahesha Arsakha El Azzam |
Laki-laki |
Klaten |
29/11/2013 |
Mojosawit Kradenan Trucuk Klaten |
19 |
Aqila Febria Zahra |
Perempuan |
Klaten |
20/02/2014 |
Dimoro Trucuk Trucuk Klaten |
20 |
Ahmad Idris El-Kafafi |
Laki-laki |
Klaten |
26/07/2014 |
Dimoro Trucuk Trucuk Klaten |
21 |
Naomi Aishafiyya Faharani |
Perempuan |
Ponorogo |
08/06/2014 |
Puluhan Bero Trucuk Klaten |
⁷22 |
Qisya Aqeela Refanda |
Perempuan |
Klaten |
10/10/2013 |
Srebeg Cilik Trucuk Trucuk Klaten |
23 |
Mikayla Kanaya Sakhi |
Perempuan |
Klaten |
25/05/2014 |
Paesan Mireng Trucuk Klaten |
24 |
Naura Putri Khairizza |
Perempuan |
Klaten |
10/01/2014 |
Gebang Lemahireng Pedan Klaten |
25 |
Wiz Khalifah Al Husna |
Perempuan |
Bekasi |
01/12/2013 |
Jambon Sabranglor Trucuk Klaten |
26 |
Sasmita Nindya Kirana |
Perempuan |
Klaten |
26/03/2014 |
Srebeg Cilik Trucuk Trucuk Klaten |
27 |
Fadhli Zain Nugroho |
Laki-laki |
Klaten |
05/10/2013 |
Brijo Lor Kalikebo Trucuk Klaten |
28 |
Alvino Satria Pratama |
Laki-laki |
Klaten |
02/01/2014 |
Karang kulon Bero Trucuk Klaten |
29 |
Dewi Deviana Wulansari |
Perempuan |
Magelang |
23/06/2014 |
Nglarangan Puluhan Trucuk Klaten |
Lampiran 2
Lembar
Observasi Penerapan Metode Proyek
dalam Pembelajaran
No |
Komponen |
Aspek
yang diamati |
Pelaksanaan
|
|
Ya |
Tidak |
|||
A |
Pendahuluan |
|
|
|
1. |
Membuka
kegiatan |
a. Membuka
kegiatan dengan basmallah dan mengucapkan salam, serta berdoa |
|
|
b.Melakukan
absensi |
|
|
||
c. Bernyanyi
dan tepuk variasi |
|
|
||
2. |
Memotivasi
anak |
a. Memberitahukan
tujuan pembelajaran |
|
|
b.Memberi
gambaran umum inti materi ajar |
|
|
||
c. Membangkitkan
rasa ingin tahu |
|
|
||
d.Menciptakan
persaingan yang sehat |
|
|
||
3. |
Apersepsi |
a. Meninjau
ulang materi pelajaran yang lampau dan membuat materi pengkait |
|
|
b.Materi
pengkait mendapat respon siswa melalui tanya jawab |
|
|
||
B |
Pengembangan |
|
|
|
1. |
Menyampaikan
Materi Ajar |
a. Materi
yang disampaikan benar, sesuai dengan tema dan kurikulum yang ada |
|
|
b.Penyampaian
materi ajar lancar, tidak tersendat-sendat |
|
|
||
c. Penyampaian
materi sistematis disertai contoh yang sesuai topik |
|
|
||
d.Penyampaian
materi jelas dan mudah dimengerti oleh anak |
|
|
||
2. |
Mengadakan variasi |
a. Menunjukkan
sikap bersahabat dan adil kepada semua anak |
|
|
b.Menghargai
setiap perbedaan pendapat anak |
|
|
||
c. Menekankan
bagian-bagian yang penting pada materi pelajaran |
|
|
||
d.Membantu
anak yang mendapatkan kesulitan |
|
|
||
3. |
Menciptakan
suasana belajar siswa yang aktif |
a. Memberikan
pertanyaan atas tugas selama pembelajaran |
|
|
b. Memberikan
kesempatan anak untuk bertanya |
|
|
||
c. Mendorong
anak untuk berani melaksankaan tugas di depan kelas |
|
|
||
d. Mendorong
anak untuk aktif mengerjakan tugas yang diberikan |
|
|
||
4. |
Memberi penguatan |
a. Memberi
perhatian dan penguatan pada tingkah laku anak yang baik |
|
|
b. Memberi
semangat kepada anak yang belum berhasil |
|
|
||
c. Menumbuhkan
kepercayaan diri anak |
|
|
||
C |
Penerapan |
|
|
|
1. |
Metode
proyek |
Langkah-langkah
permainan |
|
|
a. Guru
menjelaskan kepada anak tentang tujuan permainan |
|
|
||
b.Guru
memberikan penjelasan kepada anak tentang alat-alat serta bahan-bahan |
|
|
||
c. Pembelajaran
diawali dengan melakukan kegiatan yang didemonstrasikan oleh guru |
|
|
||
d.Anak
melakukan kegiatan market day dengan baik, sesuai urutan, dan atas bimbingan
guru |
|
|
||
2. |
Tugas |
a. Menumbuhkan
inisiatif anak |
|
|
b. Menumbuhkan
kepercayaan diri |
|
|
||
c. Tugas
diarahkan dengan jelas |
|
|
||
d. Menuntut
tanggung jawab setiap anak |
|
|
||
e. Merespon
pertanyaan atau pendapat anak |
|
|
||
f. Melatih
daya ingat anak |
|
|
||
g. Mengukur
kemampuan anak |
|
|
||
D |
Penutup |
|
|
|
1. |
Kesimpulan |
a. Kesimpulan
jelas dan mencakup inti materi yang dipelajari |
|
|
b. Anak
terlibat aktif dalam mendiskusikan kegiatan hari ini |
|
|
||
2. |
Tindak lanjut |
a. Mengevaluasi
kemampuan anak |
|
|
b. Menyarankan
agar materi ajar dipelajari kembali di rumah |
|
|
||
Jumlah |
|
|
||
Persentase
(%) |
|
|
Pengamat,
Sri Wahyuni
Lampiran 3
Pedoman
Observasi Peningkatan Nilai-nilai Kewirausahaan melalui Metode
Proyek
No. |
Nama
Siswa |
Aspek
yang diamati |
Jml
Nilai |
Nilai
Akhir |
|||||||
I |
II
dst... |
||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
|
|
||
1 |
Danish |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Dewa |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
Salima |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
Nafisha |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5 |
Fauzan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6 |
Yuanita |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7 |
Arsyfa |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8 |
Satria |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9 |
Eka |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10 |
Athallah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11 |
Talita |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12 |
Cakra |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13 |
Ifan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
14 |
Asfa |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
15 |
Kamasean |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
16 |
Habibi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
17 |
Alifia |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
18 |
Mahesha |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
19 |
Aqila |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
20 |
Idris |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
21 |
Naomi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
22 |
Qisya |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
23 |
Mikayla |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
24 |
Naura |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
25 |
Husna |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
26 |
Sasmita |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
27 |
Fadhli |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
28 |
Alvino |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
29 |
Deviana |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
||||||||||
Rata-rata
kemampuan anak dalam satu kelas |
|
Pengamat,
Sri Wahyuni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar