Selasa, 18 Mei 2021

tugas resume MODUL 5 MEMBANGUN PENGETAHUAN ANAK

 

MODUL 5

MEMBANGUN PENGETAHUAN ANAK

 

Kegaiatan Belajar 1

Makna Pengetahuan Bagi Anak Usia Dini

 

       Pengertian awal mengenai pengetahuan adalah apa yang dilihat atau diperoleh melalui pancaindra. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek tertentu, termasuk didalamnya adalah ilmu yang telah diuji kebenarannya. Pengetahuan bersifat tentatif dan dapat berubah sesuai dengan kondisi dan situasi yangsedang terjadi. Artinya, pengetahuan dapat berubah dan berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia.

A.    TEORI PENGETAHUAN

Piaget (Foreman, 1993) menyatakan bahwa pengetahuan tidak hanya berasal dari interaksi langsung indera dengan kenyataan, tetapi juga harus ada pemikiran tentang perubahan. Pengetahuan juga berasal dari lingkungan budaya kita. Pengetahuan yang berasal dari budaya kita biasanya di dapatkan secara turun-menurun melalui orang-orang yang berada di sekitar kita. Pengetahuan dibangun oleh anak berdasarkan kemampuannya dalam memahami perbedaan berdasarkan persamaan yang tampak.

B.     JENIS-JENIS PENGETAHUAN

Piaget membagi pengetahuan menjadi tiga jenis, berdasarkan sumber-sumber pengetahuan, yaitu sebagai berikut :

1.      Pengetahuan Fisik (Physical Knowledge) merupakan sumber yang sangat kaya untuk membangun pengetahuan fisik pada anak, dimana anak terlibat langsung dengan lingkungan fisik selama hidupnya.

2.      Pengetahuan Logika-Matematika (Logico-Mathematical Knowledge), pengetahuan ini meliputi kemampuan dalam membandingkan, mengurutkan, mengelompokkan, menghitung, dan berpikir dengan menggunakan logika.

3.      Pengetahuan Sosial (Social Knowledge), pengetahuan ini di dapat melalui suatu proses ketika melakukan interaksi dengan orang lain.

 

C.    CARA ANAK MEMBANGUN PENGETAHUAN

Berikut ini beberapa cara anak membangun pengetahuan dari berbagai macam sudut pandang teori, yaitu sebagai berikut :

1.      Teori Peniruan Pengetahuan

Anak membangun pengetahuan melalui kegiatan mengamati dan meniru apa yang telah dilihat olehnya.

2.      Pandangan Teori Konstruktivis pada teori pengetahuan

Anak belajar dengan mengubah objek, yaitu dengan memanipulasinya. Piaget menyatakan bahwa pengetahuan adalah hasil dari pengonstruksian pemikiran secara aktif, dengan membuat hubungan antar objek satu dengan lainnya.

3.      Konsep Perubahan (Transformasi)

Menurut Piaget dalam Foreman dan Kuchner (1993), pengetahuan berkembang dengan mempelajari bagaimana objek bergerak, berubah posisi dan bentuk, dan bagaimana objek tersebut berubah jika dihubungkan dengan benda lainnya.

 

D.    PENGEMBANGAN PENGETAHUAN

Pengembangan pengetahuan di Taman kanak-kanak dan pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dapat terlihat dari butir-butir indikator kemampuan yang tertera dalam program pendidikan di lembaga tersebut.

1.      Pengembangan Pengetahuan Fisik

Pengetahuan fisik dikembangkan melalui kegiatan pengembangan seni (keterampilan dan musik), kognitif (daya pikir) dan pengembangan jasmani (motorik). Misalnya pengenalan warna bergradasi, pengenalan berbagai bentuk dari kurva, pengenalan bentuk geometri.

2.      Pengembangan Logika-Matematika

Pengembangan kemampuan logika matematika di Taman kanak-kanak di lakukan melalui kegiatan berhitung permulaan, misalnya membilang 1-10, mengenal konsep dan simbol angka 1-10. Serta melalui kegiatan pengembangan pemecahan masalah, misalnya menyusun puzzle, meronce, dan menjahit.

3.      Pengembangan Pengetahuan Sosial

Pengembangan  pengetahuan sosial pada Taman kanak-kanak, antara lain :

a.      Pengembangan perilaku, misalnya berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain, tolong menolong, tertib.

b.      Pengembangan bahasa, misalnya menirukan kembali ucapan, mengikuti petunjuk, dapat berbicara lancar, menceritakan kembali, bercerita sendiri.

 

E.     BERBAGAI KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG DAPAT MEMBANGUN PENGETAHUAN

 

Kegiatan adalah salah satu prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Kegiatan pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan guru dalam menyajikan suatu materi pembelajaran atau permainan dengan memperhatikan keseluruhan situasi belajar dan bermain untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan yang digunakan adalah kegiatan learning by doing (belajar dengan berbuat) atau active learning. Kegiatan ini memberi kesempatan pada anak untuk bereksplorasi, memecahkan masalah, bereksperimen dan berkreasi dalam kegiatan belajarnya sehari-hari.

Adapun pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan integrated study, yaitu sistem pembelajaran yang menghubungkan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Untuk mencapai hasil memuaskan, sebaiknya penyajian materi dan permainan yang menggunakan kegiatan pembelajaran tertentu dilakukan melalui tiga fase, yaitu fase pendahuluan, fase menghasilkan, dan fase penurunan.

Kegiatan-kegiatan lain yang dibutuhkan untuk membangun pengetahuan pada anak tersebut, antara lain sebagai berikut :

1.      Kegiatan praktek langsung

2.      Kegiatan cerita atau dongeng

3.      Kegiatan tanya jawab

4.      Kegiatan proyek

5.      Kegiatan bermain peran

6.      Kegiatan demonstrasi

 

Kegiatan Belajar  2

Peran Guru dalam Membangun Pengetahuan Anak

 

Membangun pengetahuan pada anak tidak terlepas dari peran guru. Peran guru yang diharapkan adalah guru yang mampu membangun pengetahuan pada anak dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada anak untuk bereksplorasi, sehingga anak mampu membangun pengetahuan dari apa yang dilakukannya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru, antara lain adalah :

A.    GURU SEBAGAI MODEL

Salah satu peran guru adalah menjadi model atau panutan yang baik untuk anak. Seluruh tindak tanduk guru diperhatikan dengan seksama dan kemudian akan dicontoh oleh anak. Misalnya pada kegitan makan bersama, sebagai penerapan pengetahuan sosial tentang berdoa sebelum makan, maka guru sebaiknya melakukan kegiatan berdoa.

 

B.     GURU SEBAGAI TEMAN BERMAIN

Bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan psikologis dan biologis anak yang sangat penting. Guru harus memberikan dukungan dalam bermain karena bermain secara aktif melibatkan seluruh anak. Kunci sukses mendidik anak adalah kita harus menanamkan terlebih dahulu sikap formal tetapi bersahabat dalam hubungan antara guru dengan anak didik, sehingga situasi belajar melalui bermain pun dapat tercipta dalam suasana yang akrab dan penuh kegembiraan.

 

C.     GURU SEBAGAI MOTIVATOR

Guru sebagai motivator, artinya guru harus mampu menjadi motivator anak dalam membangun pengetahuan. Dalam hal ini guru harus mampu memotivasi anak dalam melakukan kegiatan, agar anak tidak mudah menyerah.

 

D.    GURU SEBAGAI FASILITATOR

Guru sebagai fasilitator artinya guru mampu memfasilitasi seluruh kebutuhan anak pada saat kegiatan belajar dan bermain berlangsung. Misalnya pada kegiatan menanam biji, guru terlebih dahulu harus memahami aturan kejadian pada saat menanam biji hingga tumbuh, merawat tanaman hingga faktor yang dapat mempengaruhi tumbuhnya tanaman. Dengan demikian pada saat anak melakukan sendiri kegiatan menanam biji, guru dapat memfasilitasi berbagai kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan anak.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar